Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

image-gnews
Beberapa ekor Kukang yang disita dari pelaku penjual hewan dilindungi, 5 Oktober 2016. TEMPO/Inge Klara
Beberapa ekor Kukang yang disita dari pelaku penjual hewan dilindungi, 5 Oktober 2016. TEMPO/Inge Klara
Iklan

TEMPO.CO, Kuningan - Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah Jawa Barat bersama dengan Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Primata IAR Indonesia serta Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tempo, kukang jawa yang terdiri dari 18 individu betina dan 12 individu jantan tersebut dilepaskan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai hari ini, Kamis, 11 Mei 2017. Kukang korban perdagangan secara online tersebut sebelumnya telah dipindahkan dari Pusat Rehabilitasi ke kawasan habituasi di Taman Nasional Gunung Ciremai secara bertahap sejak 19 April 2017. Mereka dibiarkan beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan alam sebelum akhirnya dilepasliarkan ke habitatnya.

Wendi Prameswari, dokter hewan IAR Indonesia, menjelaskan sebenarnya kondisi kukang saat penyelamatan terlihat mengkhawatirkan. Sebab, kukang tersebut ditumpuk dalam kandang buah yang sempit oleh pedagangnya. “Tapi perilaku mereka masih cukup liar,” kata Wendi. Ini dikarenakan gigi mereka masih utuh karena belum sampai ke tangan pemelihara. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk pemulihan di pusat rehabilitasi hingga waktu pelepasliarannya.

Kukang atau yang dikenal dengan nama lokal malu-malu merupakan primate nocturnal atau aktif di malam hari. Kukang dilindungi oleh UU No 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999. Kukang juga termasuk dalam Apendiks I oleh Convention International on Trade of Endangered Species yang artinya dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional. Namun, menurut Wendi, sekalipun kukang yang disita masih dalam kondisi liar, untuk memerdekakan mereka tetap membutuhkan biaya dan tenaga yang cukup besar.

Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Sustyo Iriyono, menjelaskan bahwa saat ini kesadaran masyarakat Jawa Barat semakin besar untuk menyerahkan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data BBKSDA Jawa Barat, selama 2017 tercatat sebanyak 124 satwa liar dilindungi diserahkan oleh masyarakat. “Angka ini juga menunjukkan bahwa pemeliharaan satwa dilindungi pada masyarakat masih cukup tinggi,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu BBKSDA secara aktif melakukan tindakan persuasive untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak menyerahkan satwa liar yang dilindungi.

Sedangkan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Padmo Wiyoso, menjelaskan bahawa setelah Gunung Ciremai definitif menjadi taman nasional, maka perlu untuk mengembalikan ekosistem ini mendekati kondisi aslinya. “Termasuk dengan mengembalikan keanekaragaman hayati satwa liar di dalamnya,” kata Padmo.

IVANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

6 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Libur Lebaran Pengunjung Destinasi Wisata di Kuningan dan Cirebon Meningkat

Meski ada peningkatan, jumlah pengunjung pada libur Lebaran tahun ini belum sebanyak tahun lalu


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

6 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

19 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

23 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

24 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

25 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

32 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

Setiap pengelola objek wisata di Kuningan diharapkan bisa menyiapkan lokasi wisata dengan baik untuk libur Idul Fitri tahun ini.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

35 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

44 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

49 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.