TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto mengatakan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah menyatukan umat Islam dari pelbagai golongan. Dia meminta umat Islam terus mempertahankan persatuan itu demi kebaikan bangsa.
"Kasus Ahok ada baiknya dan ada jeleknya. Baiknya, umat Islam bersatu untuk membela kepentingan agama Islam. Ini harus dipertahankan," kata dia saat memberikan sambutan dalam acara silaturahim Partai Berkarya dengan alim ulama Jawa Timur di Hotel Singgasana, Surabaya, Rabu, 10 Mei 2017.
Baca: Kasus Dugaan Penghinaan Pancasila Rizieq Syihab Masih Tunggu P21
Menurut anak bungsu mantan Presiden Soeharto itu, kasus Ahok, sapaan Basuki, membuat umat Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia menjadi minoritas. "Tidak malah menjadi minoritas seperti sekarang," katanya.
Dia juga mengatakan saat ini kekayaan Indonesia 80 persen dikuasai kaum minoritas. Selain itu, Tommy menyinggung paham komunisme yang diklaim belakangan ini mulai bangkit. Jawa Timur, kata dia, menjadi salah satu tolok ukur penyebaran komunisme karena peristiwa pembantaian 1948 dan 1965. Karena itu para kiai diminta mewaspadai penyebaran paham itu.
Simak: Sejumlah Tokoh Ajukan Diri Jadi Penjamin Pembantaran Ahok
Kebangkitan komunis, kata dia, salah satunya bisa diketahui dari lambang palu-arit yang ada di mata uang rupiah pecahan Rp 100 ribu. "Kita punya uang rupiah ternyata ada lambang yang tidak pancasilais," katanya. Menurutnya, hal itu memang sepele namun perlu diperhatikan.
Acara silaturahim juga dihadiri puluhan kiai di Jawa Timur. Salah satunya pengasuh Pondok Pesentren Tambakberas, Jombang, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina Partai Berkarya, Hasib Wahab Chasbullah. Hadir juga mantan Menkopolhukam Laksamana (Purnawirawan) Tedjo Edy Purdijatno.
Lihat: Ahok Dipenjara, Djarot Kebut Program Prioritas
Parti Berkarya adalah partai politik yang dibentuk dari fusi dua partai politik, yakni Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik. Partai ini didirikan pada Juli 2016 dan mendapatkan legitimasi hukum dan sah sebagai partai politik di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 2016.
NUR HADI