"Bukan, bukan naik. Waktu itu sempat ada sedikit, tapi bukan tensi darah. Sedikit syok saat tahu putranya sakit," kata Djarot di Balai Kota DKI, Rabu, 10 Mei 2017. Menurut Djarot, Ahok syok saat mengetahui putra bungsunya, Daud Albeenner Purnama, 11 tahun, sakit.
Baca: Ahok Ditahan, Ini Pembicaraan Ahok-Djarot di dalam Rutan
Ahok, menurut Djarot, juga terguncang saat Daud meneleponnya dan menanyakan kepastian apakah Ahok pulang ke rumah. "Pertanyaannya (Daud), apakah papa pulang atau enggak. Ini otomatis, ya. Tapi cukup baik, tensi naik-turun itu biasa," ujarnya.
Sebelumnya, kabar tensi darah Ahok tinggi beredar melalui pesan di media sosial. Pesan yang mengatasnamakan laporan relawan yang menemui Ahok di Rumah Tahanan Kelas 1 Cipinang itu menyebutkan tensi Ahok sempat tinggi saat dicek dokter.
Namun kondisi Ahok masih dalam keadaan sehat. Selain itu, Veronica Tan, istri Ahok, juga menemaninya sampai bertemu dengan tamu terakhir. Ahok resmi menyandang status sebagai terpidana penodaan agama Islam setelah dinyatakan bersalah dalam sidang putusan, pada Selasa, 9 Mei 2017.
Ahok, yang divonis dua tahun penjara, langsung dibawa ke Rutan Cipinang. Namun, pada malam hari, Ahok dipindahkan ke Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Ahok Dipenjara di Cipinang, Tjahjo: Djarot Jadi Plt Gubernur DKI
Kasus Ahok bermula dari sebuah potongan video berisi pidatonya di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016. Ahok saat itu tengah melakukan kunjungan untuk sosialisasi program budi daya ikan kerapu. Dalam pidatonya, Ahok sempat menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51. Potongan video itu kemudian dipermasalahkan dan dilaporkan banyak pihak karena dianggap menista agama Islam.
FRISKI RIANA
Video terkait:
Jalan Panjang Vonis Ahok