TEMPO.CO, Nunukan – Rekan pelaku bom Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda, Kalimantan Timur, bertindak sebagai penyelundup senjata api dari Filipina Selatan melalui Negeri Sabah, Malaysia. Komandan Kodim 0911 Nunukan Letkol Kav Valian Wicaksono mengatakan salah satu di antara tiga pelaku pengeboman gereja di Samarinda yang belum tertangkap, berinisial AB, sedang berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. (Baca: Otak Bom Gereja Samarinda Ajak Muridnya ke Suriah)
“Ia diduga sedang berupaya menyelundupkan senjata ke Indonesia,” ucap Letkol Valian di Nunukan, Minggu, 7 Mei 2017.
Letkol Valian mengatakan hal itu menjadi perhatian serius aparat hukum di daerah tersebut. Ia mengungkapkan, banyaknya jalur ilegal di Kabupaten Nunukan berpotensi dimanfaatkan untuk menyelundupkan senjata dari negara tetangga sehingga butuh pengawasan ketat. (Baca: Kisah Penjual Sayur yang Otaki Pengeboman Gereja Samarinda)
Untuk memaksimalkan pengawasan terhadap nama yang dicurigai itu, Kodim 0911 Nunukan bekerja sama dengan kepolisian dan TNI AL. Kelompok teror yang melakukan aksi bom terhadap Gereja Oikumene Samarinda ini adalah Jaringan Anshorut Daulah (JAD), yang bersekutu dengan ISIS.
Berdasarkan hasil deteksi yang dilakukan aparat hukum di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara ini, menurut dia, kelompok tersebut akan melakukan amaliah dan menyelundupkan senjata guna rencana penyerangan dengan sasaran asrama, markas, dan aparat keamanan terbuka dengan menggunakan akhwat/wanita. (Baca: Nanang Kosim Simpul Teror Thamrin, Bom Samarinda, dan Halmahera)
ANTARA