TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Uni Sosial Demokrat (Unisosdem) Jakarta Bambang Warih Koeseoma meninggal dunia di usia 73 tahun pada Sabtu, 6 Mei 2017.
Yanuar Nugroho, anak angkat Bambang, mengaku sempat mengunjungi almarhum pada Sabtu pekan lalu. Menurut Yanuar, meninggalnya Bambang Warih bukan karena sakit. "Tertidur di Hotel di Samarinda. Sangat damai (meninggalnya)," kata Yanuar kepada Tempo, Ahad, 7 Mei 2017.
Baca: Wafat, Mantan Kapolri Widodo Budidarmo Dimakamkan di Kallibata
Yanuar berujar jenazah ayahnya tiba di Jakarta Ahad pagi dan langsung disemayamkan di rumah duka Oasis Lestari, Bitung, Tangerang. Jenazah Bambang Warih dikremasikan Senin, 8 Mei 2017, di Krematorium Oasis, pada pukul 12 siang. "Sebelumnya akan ada misa tutup peti dan penghormatan terakhir," ujarnya.
Bambang Warih merupakan aktivis prodemokrasi dan pendiri Unisosdem. Ia juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang dipecat atau di-recall pada era Presiden Soeharto karena sikapnya yang kritis terhadap pemerintahan Orde Baru.
Simak: 40 Hari Wafat Ahmad Taufik, Jurnalis Senior Tempo
Menurut Yanuar, sosok Bambang Warih merupakan satu dari tiga orang yang mewarnai hidupnya. Sebab, Bambang telah membuka matanya pada aktivisme yang rasional, mendorongnya menempuh pendidikan tinggi, dan bersama-sama mendirikan Unisosdem.
"Bahkan menjadi saksi perkawinan saya. Bersama almarhum Soedjati Djiwandono, Pak Bambang Warih adalah orang tua ideologis saya," katanya.
FRISKI RIANA