Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penambangan dan Sampah Merusak Geopark Nasional Ciletuh

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pemandangan di Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. infonitas.com
Pemandangan di Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. infonitas.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung—Badan Geologi mencatat sejumlah potensi kerusakan alam di wilayah Geopark Nasional Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Obyek wisata alam di pesisir selatan itu sedang dipromosikan sebagai kawasan Geopark Dunia ke United Nations Organization for Education, Science and Culture.

Baca: Daerah Karst di Jawa Barat Perlu Perlindungan

Kepala Badan Geologi Ego Syahrial mengatakan, setidaknya ada empat faktor potensi kerusakan itu diantaranya berasal dari penambangan liar serta perilaku pengunjung.

Penambangan liar dan pembukaan lahan yang berlebihan di area Geopark Ciletuh menyebabkan sungai semakin keruh dan menimbulkan pencemaran lingkungan.

“Penambangan tanpa ijin harus dihentikan, bahkan tambang resmi pun sebaiknya dibatasi atau tidak diperpanjang,” katanya Sabtu, 6 Mei 2017.

Baca: Geopark Ciletuh Perimadona Baru Tempat Liburan di Jawa Barat

Longsor dan kerusakan lahan serta lingkungan juga harus diantisipasi akibat perkembangan hunian. Untuk penginapan di lokasi sekitar situs geologi, Badan Geologi meminta agar tidak dibangun hotel bertingkat. “Cukup homestay yang ditingkatkan pelayanannya,” ujar Ego.

Pihak pengelola dan pemerintah daerah perlu mewaspadai pula sampah-sampah buangan pengunjung. Ego mencontohkan kasus sampah di Gunung Rinjani yang memprihatinkan dan beredar di media sosial.

“Pengunjung yang berjubel dan tidak diatur waktu kunjungannya bisa menyebabkan kerusakan dan kecelakaan,” kata dia.

Setelah menjadi inisiator Geopark Kaldera Batur dan Geopark Gunug Sewu menjadi Geopark Dunia, kini Badan Geologi menyokong kawasan Ciletuh-Pelabuhan Ratu untuk mendapat status sama. Geopark atau taman bumi merupakan konsep baru model pemanfaatan warisan kebumian untuk keberlangsungan hidup masyarakat lokal secara berkesinambungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konsep gagasan UNESCO itu adalah mengembangkan kawasan geopark secara berkelanjutan dengan memadukan tiga keragaman, yaitu geologi, hayati, dan budaya. Badan Geologi sejak beberapa tahun lalu telah melakukan inventarisasi keragaman geologi sekaligus warisan geologi kawasan Ciletuh.

Dari sudut pandang kegeologian, ujar Ego, kawasan Ciletuh-Pelabuhan Ratu punya keunikan dan eksotika tersendiri, seperti Curug Cikaso yang menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung.

"Kawasan ini memberikan bukti terjadinya tumbukan lempeng tektonika (lempeng) samudera dengan lempeng benua,” kata dia.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya. Foto: Canva
4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.


Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Belantara Foundation dan Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang jatuh pada 10 Agustus. (Belantara)
Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.


Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Herlina Hartanto, Noviar Andayani, dan Meizani Irmadhiany ditemui dalam diskusi bertajuk 'Perempuan Untuk Alam' di Bentara Budaya Jakarta, pada Kamis, 22 Desember 2022. TEMPO
Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.


Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Seekor bayi bekantan yang baru saja lahir di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, bersama induknya. (ANTARA/Firman)
Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.


Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS
Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.


Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Seorang petugas Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru beristirahat di Taman Anggrek Ranu Darungan Dusun Darungan Desa Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Jumat, 11 Desember 2020. TEMPO/Abdi Purmono
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.


NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

Pantai Lasiana Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Jhon Seo
NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Aktivitas loading kayu HPH salah satu perusahaan di Pantai Tinitit Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat akhir Juli lalu (Tempo/Febrianti).
Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.


Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Jaguar berusaha menyeret caiman ke daratan agar bisa menjadi santapannya. Fotografer bernama Chris Brunskill mengambil gambar dari kejadian ini. Dailymaiol.co.uk
Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.