TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Tito Karnavian mengenang mantan Kapolri Jenderal (Purnawirawan) Widodo Budidarmo sebagai sosok yang rajin dan tekun. Widodo juga disebut sangat aktif.
Tito mengatakan Widodo aktif mengikuti perkembangan Kepolisian, bahkan setelah pensiun. "Sampai 2017 beliau masih aktif memberikan masukan. Tidak hanya kepada Polri tapi juga pemerintah," kata dia di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu, 6 Mei 2017.
Sifat aktif dan tekunnya juga tercermin dari keseharian Widodo. Menurut Tito, seniornya itu rajin berolahraga meski usianya sudah mendekati 90 tahun. Tito mengingat Widodo masih penuh energi sebelum dilanda sakit.
Widodo menderita kompilkasi penyakit di usia 89 tahun. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Medistra Jakarta. Menantunya, Alex Tangyong, mengatakan usia senja Widodo membuat metabolisme tubuhnya tak baik lagi. Ia wafat pada Jumat, 5 Mei 2017 sekitar pukul 02.45 WIB.
Tito mengatakan seluruh junior Widodo merasa kehilangan. Ia mengaku sering bertemu dengannya dan berkonsultasi tentang banyak hal. "Tapi kami ikhlas," katanya.
Widodo merupakan Kapolri ketujuh. Ia menjabat sejak 26 Juni 1974 hingga 25 September 1978. Ia menggantikan Jenderal (Purn) Mohamad Hasan dan digantikan oleh Jenderal (Purn) Awaluddin Djamin.
Semasa menjabat, Widodo menelurkan beberapa terobosan. Salah satunya adalah pengadaan sistem administrasi satu atap (samsat) untuk lalu lintas. Tito mengatakan Widodo juga berjasa memperjuangkan Undang-Undang Narkotika saat zat tersebut mulai merebak.
Jenazah Widodo dikubur Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, siang tadi. Upacara pemakamannya dipimpin oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
VINDRY FLORENTIN