TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo mengatakan polisi telah berhasil menangkap 221 tahanan kabur dari Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Pekanbaru. Kini, 221 tahanan kabur yang masih berkeliaran di luar, masih dikejar.
"Total tahanan yang belum tertangkap sebanyak 221 orang," kata Guntur, melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Sabtu malam, 6 Mei 2017.
Baca: Tahanan Kabur yang Tertangkap Dievakuasi ke Lapas Pekanbaru
Guntur menjelaskan, setelah dilakukan pendataan, semula tercatat 1.870 orang penghuni Rutan Sialang Bungkuk. Sebanyak 442 tahanan berhasil kabur setelah mendobrak salah satu pintu rutan pada kerusahan Jumat siang, 5 Mei 2017.
Sebanyak 221 napi kabur itu berhasil ditangkap. Mereka tertangkap saat berusaha kabur melintasi jalan menuju provinsi tetangga seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jambi. Namun banyak pula tahanan kabur menyerahkan diri kepada petugas.
Guntur mengklaim, saat ini suasana di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru mulai kondusif. "Para narapidana sudah kembali ke blok tahanan masing-masing," jelasnya.
Sebanyak 300 personel polisi dibantu TNI dan Satpol PP dikerahkan untuk menjaga keamanan Rutan Sialang Bungkuk. Polda Riau telah membentuk tim menjaga wilayah perbatasan. Personel dikerahkan acara maksimal untuk mengejar tahanan yang masih kabur.
Baca: Tahanan yang Kabur dari Rutan Pekanbaru Diimbau Menyerah
Kepolisian mengimbau kepada warga agar waspada terkait dengan kaburnya ratusan tahanan itu. Polisi meminta warga terus berkoordinasi dengan petugas apabila menemukan atau melihat orang yang mencurigakan.
Sebelumnya, ratusan narapidana kabur dari Rutan Klas IIB Pekanbaru yang berada di Jalan Sialang Bungkuk Nomor 2, Tenayan Raya, Pekanbaru, dengan cara mendobrak salah satu pintu hingga terbuka. Diduga para napi itu mengamuk karena kecewa atas pelayanan rutan dan terjadi pungli di dalam rutan.
Narapidana kabur yang berhasil ditangkap kembali, mengaku kerap kerap dipersulit dalam pengurusan cuti bersyarat. Selain itu, suasana rutan tidak kondusif lantaran melebihi kapasitas. Rutan yang seharusnya diisi untuk 369 orang justru dihuni lebih dari 1.800 tahanan.
RIYAN NOFITRA