TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tim gabungan dari Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Daerah Jakarta Utara, terus menyelidiki kasus penyiraman air keras terhadap penyidik komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Tito mengatakan, Kepolisian kini meminta keterangan Novel.
Tito mengatakan pihaknya telah mengirim sejumlah penyidik ke Singapura untuk menemui Novel hari ini. Pemeriksana terhadap Novel baru dilakukan karena menunggu kondisinya membaik. "Karena saksi terpenting adalah Novel sendiri," kata Tito di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu, 6 Mei 2017.
Baca: 24 Hari Dirawat di Singapura, Begini Kondisi Novel Baswedan
Tito menuturkan polisi akan meminta keterangan mengenai kejadian saat terjadi penyiraman air keras terhadap Novel. Polisi juga akan berupaya mendalami motif dari tindakan tersebut. "Kami akan tanyakan ke Novel apakah dia punya konflik," tuturnya.
Polisi juga akan menggali potensi gangguan dari pekerjaan Novel. Tito tak menampik adanya kemungkinan penyerangan Novel terkait dengan proses hukum yang sedang ditanganinya.
Tito berharap kasus penyerangan Novel tersebut bisa cepat terungkap. Menurut dia, pengungkapan kasus Novel butuh keberuntungan. "Faktor luck sangat menentukan sekali dalam penanganan kasus yang tersangkanya tidak diketahui," kata dia.
Baca: Polisi Gunakan Dua Metode untuk Telusuri Kasus Novel Bawesdan
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor matic pada Selasa, 11 April 2017. Kejadian berlangsung setelah Novel salat subuh di dekat kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat serangan tersebut, Novel mengalami luka di bagian wajah. Kedua matanya mengalami luka terparah. Saat ini Novel dirawat di Singapura untuk menyembuhkan matanya.
VINDRY FLORENTIN