TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah telah ikut campur dalam menentukan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Menurut JK, apa yang dia lakukan hanyalah sebatas berbicara dengan seorang ketua partai.
"Kalau intervensi, saya memaksakan keputusan saya. (Ini) tidak. Yang mengambil keputusan kan ketua partai," kata JK di Jakarta, Kamis, 4 April 2017. Ketua partai yang di maksud Kalla ialah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca:
Soal Intervensi JK di Pilgub DKI, Sandi: Politik Tingkat Tinggi
Bagi Kalla, pihak mana pun yang mengajaknya berbicara tidak ada persoalan. Ia menganggap hal itu sebagai teman. "Saya hanya bicara, apa salah," kata dia, balik bertanya.
Sebelumnya, dalam Seminar Nasional Kebangsaan Gerakan Mubalig dan Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat, Selasa, 2 Mei 2017, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan membeberkan peran Kalla dalam pencalonan Anies menuju kursi DKI 1.
Menurut Zulkifi, sebelumnya tidak ada partai politik yang ingin mengusung Anies menjadi gubernur. Dia mengatakan, Sandiaga sebelumnya akan diusung bersama Agus Harimurti Yudhoyono. Namun niat itu batal karena tidak ada kesepakatan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Simak:
Pensiun dari Gubernur DKI, Ahok Bilang Tidak untuk ...
Wakil gubernur terpilih, Sandiaga Uno, enggan mengomentari pernyataan Zulkifli Hasan soal adanya intervensi Kalla. "Saya lebih baik enggak usah komentar, deh, karena itu politik tingkat tinggi. Saya berfokus di Jakarta saja," katanya, Rabu, 3 Mei 2017.
Sandiaga menuturkan pada 21-23 September 2016 memang merupakan masa-masa krusial karena merupakan hari-hari penentuan calon Gubernur Jakarta, yang akan diusung Partai Gerindra dan PKS. "Saya akan tulis buku tentang itu nanti di waktu yang tepat karena yang mengalami secara konkret itu saya," ujarnya.
ADITYA BUDIMAN