TEMPO.CO, Bangkalan - Pelaksanaan Ujian Nasional hari pertama tingkat SMP dan sederajat tahun 2017 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, diwarnai padam listrik. Kondisi itu menyebabkan sejumlah sekolah yang telah menerapkan ujian berbasis komputer (UNBK) kelimpungan karena harus menyalakan genset, seperti dialami MTs Nurul Amanah, Kecamatan Tragah.
Kepala MTs Nurul Amanah, Dewi Sulistiyowati mengatakan padamnya listrik itu tidak sampai membuat membuat pelaksanaan ujian molor. Sebab, saat listrik padam, petugas langsung menyalakan genset. "Alhamdulillah, ujian tetap terlaksana sesuai jadwal," kata dia, Selasa, 2 Mei 2017.
Baca : Kekurangan Komputer, UNBK SMP di Kendari Tiga Gelombang Sehari
Namun, menurut Dewi, padamnya listrik sempat membuat siswa panik. Dia khawatir menggantu konsentrasi dan kesiapan siswa. "Tadi siswa saya mendapat sok terapi karena listrik padam," ungkap dia.
Hingga kini belum diketahui penyebab padamnya listrik tersebut. Namun sejumlah informasi menyebut, tidak hanya di Bangkalan, padam listri juga terjadi di Kabupaten Sampang. Beruntung, Dewi melanjutkan, dua puluh menit setelah listrik padam, PLN mengirim dua petugasnya untuk berjaga. "Mereka berjaga sampai sesi ke dua selesai, setelah listri menyala, petugas PLN pulang," ungkap dia.
Selain soal listrik, kendala lain yang dihadapi yaitu lemotnya jaringan internet, siswa kesulitan mengakses materi Bahasa Indonesia yang diujikan. "Saya berharap besok tidak terjadi padam listrik dan jaringan lemot, saya khawatir mengganggu konsentrasi siswa," ujar dia.
Simak juga : Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Sekertaris Dinas Pendidikan Bangkalan, Bambang Budi Mustika membenarkan adanya gangguan listrik tersebut. Tidak hanya di MTs Nurul Amanah, gangguan serupa dialami 33 lembaga SMP dan MTs yang menggelar ujian berbasis komputer se Bangkalan. "Tapi alhamdulilah ujian tetap lancar, karena sekolah yang menggelar UNBK sudah menyiapkan genset," kata dia.
Data Dinas Pendidikan menyebut Ujian nasional tingkat SMP di Bangkalan tahun 2017 diikuti 14.945 siswa di 347 lembaga. Dari jumlah ini hanya 34 SMP dan MTs yang menggelar ujian berbasis komputer, sisanya masih menggelar UN berbasis kertas dan pensil.
MUSTHOFA BISRI