TEMPO.CO, Kendari - Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, harus dibagi dalam tiga gelombang karena terbatasnya komputer yang ada.
Berdasarkan pantauan di sejumlah sekolah SMP dan sederajat yang melakukan UNBK 2017 di Kendari, Selasa, 2 Mei 2017, siswa harus begiliran melaksanakan Ujian Nasional karena jumlah komputer tidak mencukupi.
Si SMP Negeri 9 Kendari misalnya, dari total 374 siswa-siswi yang mengikuti UNBK, hanya 130 peserta dapat melaksanakan ujian di gelombang pertama. Sisanya mengikuti UNBK gelombang kedua dan ketiga di hari yang sama.
"Di sekolah ini, hanya memiliki komputer tidak lebih dari 40 unit, sehingga sisanya kita pinjam dari sejumlah sekolak SMU/SMK di Kota Kendari," ujar Lamagenda, salah seorang guru sekolah di SMP Negeri 9 Kendari.
Baca juga: Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat
Akibatnya dengan keterbatasan komputer tersebut, selain ada siswa yang membawa sendiri komputer jinjing yang sejak jauh hari sudah dititipkan di sekolah, juga diberlakukan antrean untuk mengikut UNBK yang dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama mulai pukul 08.30 WITA, kemudian tahap II jam 11.30 WITA, dan tahap ketiga mulai pukul 13.30 WITA.
Hal serupa juga dialami di SMP Negeri 4 Kendari. Dari 341 total siswa yang ikut UNBK, harus dibagi dalam tiga kelompok waktu ujian.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sulawesi Tenggara Damsid mengatakan jumlah siswa yang mengikuti UN SMP tahun ini sebanyak 50.100 pelajar SMP/sederajat berasal dari 934 sekolah yang tersebar pada 15 kabupaten dan dua kota. Sedangkan peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 2.591 siswa.
Simak pula: UNBK di Depok Diikuti 25.653 Siswa SMP dan MTs
"Dari jumlah tersebut, peserta UN paling terbanyak di Kota Kendari yakni sebanyak 5.876 pelajar menyusul Konawe Selatan sebanyak 5.620 pelajar," katanya. Sedangkan yang paling sedikit peserta UN-nya adalah Kabupaten Konawe Kepulauan yaitu hanya 766 pelajar yang berasal dari 18 sekolah.
UN SMP/sederajat yang dimulai 2-8 Mei 2017 itu dengan empat mata pelajaran ujian yakni hari pertama bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris dan IPA.
ANTARA