TEMPO.CO, Subang - Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Selasa, 2 Mei 2017, puluhan ribu siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) negeri dan swasta di Subang, Jawa Barat, bergelut dengan pelaksanaan ujian nasional (UN). "Total peserta ujian mencapai 30.904 siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang Suwarna Murdias saat dihubungi Tempo, Senin malam, 1 Mei 2017.
Peserta UN sebanyak itu, ujar Suwarna, terbagi dalam dua kategori, yakni UN berbasis komputer (UNBK) dan UN paper test (UNPT). Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK hanya tiga SMP, yakni SMPN 1, SMPN 2, dan SMP Pasundan. Total pesertanya 1.638 siswa.
Baca juga: Antisipasi Listrik Padam, Depok Wajibkan Sekolah Sewa Genset
Sedangkan jumlah MTs yang mengikuti UNBK sebanyak 14 sekolah dengan total peserta 3.833 siswa. Sehingga total peserta UNBK SMP dan MTs 6.311 siswa. Adapun total peserta UNPT 24.393 siswa, yang berasal dari 76 SMP dan 133 MTs negeri dan swasta.
Saat ditanya ihwal minimnya sekolah yang mengikuti UNBK, Suwarna mengatakan hal itu disebabkan jumlah komputer di sekolah-sekolah negeri ataupun masih sedikit. "Dalam kondisi seperti ini, kami tak bisa memaksakannya," ujarnya.
Karena itu, sekolah-sekolah, yang tak memiliki fasilitas komputer sebagai persyaratan UNBK, mengikuti ujian nasional dengan sistem UNPT.
Ia menegaskan persiapan pelaksanaan UNBK dan UNPT, yang akan dilaksanakan pada Selasa, 2 Mei 2017, sudah 100 persen. "Semuanya sudah fix, tinggal pelaksanaannya," katanya.
Simak pula: Antisipasi Listrik Padam Saat UNBK,Soekarwo: Tiap Sekolah Ada UPS
Distribusi soal pun sudah berada di masing-masing rayon dengan tingkat pengamanan yang berlapis. "Karena itu, kami tak khawatir terjadi kebocoran soal," ucapnya.
Kepala SMPN 1 Subang Anda mengatakan kesiapan UNBK di sekolahnya sudah 100 persen. "Kami menyiapkan 110 unit komputer untuk 253 peserta UNBK," tuturnya.
Karena fasilitas komputer dengan jumlah anak tidak sebanding, pelaksanaan UNBK dilakukan dengan dua shift. "Masuk pagi dan siang," ujarnya. Selain itu, kata dia, anak didiknya sudah dalam kondisi siap tempur. "Target kami lulus 100 persen."
NANANG SUTISNA