TEMPO.CO, Bandung - Dua korban luka berat kecelakaan bus di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kedua pasien perempuan tersebut mengalami luka berat. Salah satunya tengah mengandung janin bayi berusia 22 minggu.
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung Nucki Nursjamsi Hidajat mengatakan kedua korban rujukan Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan tersebut masuk pada 30 April 2017, sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca :
Kecelakaan di Puncak, Polda Jawa Barat Segera Panggil Pengelola Bus
Kecelakaan di Puncak, Aparat Polres Cianjur Masih Buru Kernet Bus Kitrans
Nyonya H, 19 tahun, belum pulih kesadarannya sejak masuk sampai Selasa petang, 2 Mei 2017. Dia tengah mengandung janin bayi berusia 22 minggu atau lima bulan lebih. "Kondisi bayi dalam keadaan baik, tapi pasien (ibunya) belum pulih kesadarannya," kata Nucki, Selasa, 2 Mei.
Korban terserempet bus pariwisata saat berada di warung dekat lokasi kejadian. Kepalanya mengalami cedera sedang, dan benturan di bagian dada. "Napasnya masih dibantu tabung oksigen," ujarnya. Sedikit pendarahan juga ditemukan dokter di bagian ginjal.
Pasien lain, Nyonya TL, 49 tahun, juga belum siuman. Ia mengalami cedera berat di kepala dan trauma di bagian dada. "Kondisinya lebih kurang bagus dari korban pertama tersebut," kata Nucki. Pasien tengah dirawat di Ruang Intensif Bedah Syaraf.
Simak pula: Dianggap Meresahkan, Setara Dukung Kapolri Bubarkan Hizbut Tahrir
Nucki mengatakan kedua pasien mengalami pendarahan di kepala. Tim dokter masih melakukan observasi untuk tindakan penyelamatan korban. "Apalah perlu dievakuasi sumber pendarahannya atau tidak," katanya.
Pada kasus pasien dengan cedera di kepala, menurut Nucki, ada yang bisa dikeluarkan darahnya, ada juga yang tidak bisa seperti di otak. "Ini (kasusnya) termasuk yang di dalam otak," ujarnya.
Tabrakan beruntun di Jalan Raya Puncak, Ciloto, Cipanas, Jawa Barat, sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu, 30 April, melibatkan satu unit bus pariwisata dan sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua. Peristiwa itu merenggut nyawa 12 orang, terhitung hingga Selasa sore, 2 Mei.
ANWAR SISWADI