TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mendengarkan tuntutan para buruh pada peringatan Hari Buruh atau May Day, Senin, 1 Mei 2017.
Saleh mengatakan setiap tahun mereka selalu mengajukan tuntutan. “Kalaupun tidak semua dapat dipenuhi secara langsung, setidaknya ada satu-dua tuntutan yang dapat dilaksanakan,” ujar Saleh melalui keterangan tertulis, Ahad, 30 April 2017.
Baca: Hari Buruh dan Fakta Mengapa Disebut May Day
Saleh meminta, setelah mendengarkan tuntutan para buruh, pemerintah mempelajari dan mencarikan solusi dari tuntutan itu. Ia mencontohkan, umumnya para buruh menuntut peningkatan kesejahteraan dan perlindungan. Dua poin itulah yang seharusnya menjadi fokus perhatian pemerintah.
Menurut dia, peringatan Hari Buruh harus jadi momentum peningkatan kesejahteraan buruh. Ia menolak peringatan setiap tahun tersebut hanya sebatas seremonial. Untuk itu, ucap Saleh, tuntutan buruh yang rasional seharusnya dipenuhi pemerintah.
Baca: Hari Buruh, Perempuan Jangan Melihat Wanita Karier Saja
Saleh mengingatkan pemerintah bahwa buruh berperan penting dalam pembangunan nasional. Untuk itu, ia meminta semua pihak, termasuk pemerintah, memberikan apresiasi atas hasil kerja para buruh.
Saleh berharap, peringatan Hari Buruh dilaksanakan dengan aman dan tertib. Menurut dia, segala tuntutan yang baik akan didengar dengan baik. Tuntutan yang baik, ucap dia, tentunya disampaikan dengan cara-cara yang baik pula. Di samping itu, aparat keamanan pun harus menjalankan tugas profesional. “Saya yakin aparat kepolisian sudah terbiasa dan siap melakukan pengamanan secara baik.”
DANANG FIRMANTO
Baca: May Day, Buruh Jawa Barat Siapkan 10 Tuntutan