TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto mengimbau para buruh yang melakukan aksi peringatan Hari Buruh atau May Day agar berjalan damai, saling menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan bersama.
Dia memastikan petugas keamanan, yaitu Polri, menjaga keamanan dan kenyamanan aksi ketika turun ke jalan.
“Silakan bersuara karena hak untuk bersuara diperbolehkan, dilindungi, dan diatur dalam undang-undang, tapi jangan sampai terpengaruh atau terpancing oleh provokasi yang dapat menodai aksi damai ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Mei 2017.
Baca: Hari Buruh, Para Pekerja Freeport Memulai Aksi Mogok Kerja Sebulan
Setya mengatakan dia melihat kerja nyata pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk para buruh, salah satunya program pembangunan rumah susun milik sendiri (rusunami) bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yaitu para pekerja di Ciputat dan rencananya juga di daerah-daerah lainnya. “Saya sangat mengapresiasi itu.”
Selain itu, Setya mengapresiasi peran aktif pemerintah terkait dengan perlindungan buruh migran dalam berbagai organisasi dunia seperti dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2017, yakni ketika Presiden Jokowi menyuarakan agar dokumen perlindungan buruh migran yang terbengkalai sejak 2007 untuk disepakati dan ditandatangani oleh negara-negara ASEAN.
Simak juga: Mbah Gotho, Manusia Tertua di Dunia, Sudah Pesan Nisan Sejak 1992
“Selamat merayakan May Day, kita semua merayakan hari yang besar bagi para pekerja dari golongan apa pun, semoga masa depan kehidupan para pekerja di Indonesia semakin baik,” katanya.
Setya berharap peringatan May Day juga tidak hanya seremonial semata, tapi memiliki makna yang mendalam serta memberikan pelajaran berharga tentang semangat perjuangan kaum pekerja untuk memperjuangkan haknya, setelah lebih dulu menunaikan kewajibannya.
GHOIDA RAHMAH