TEMPO.CO, Jakarta -Belum sepekan menjabat sebagai Kapolda Papua yang baru, Irjen Boy Rafli Amar langsung dihadapkan masalah rencana demonstrasi ribuan pekerja PT Freeport Indonesia, tepat di hari buruh, Senin1 Mei 2017.
Namun, Boy Rafli tak menunggu waktu lama usai pelantikannya, Jumat, 28 April 2017 lalu, Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini segera mengantisipasinya. "Kami sudah melakukan koordinasi, pendekatan dan himbauan sebagai upaya persuasif dan mengajak seluruh elemen serikat pekerja untuk menggunakan hak-hak untuk berunjuk rasa dengan damai," katanya.
Baca Juga:
Baca juga:
Kapolda Papua Boy Rafli Amar Langsung Kena Demo Buruh Freeport
"Walaupun anggota yang dikerahkan untuk mengamankan aksi demo serikat pekerja Freeport mencapai tujuh kompi, namun jumlah tersebut tidak berarti bila aksi yang mereka lalukan anarkis," kata Boy Rafli.
Menurut Kapolda Papua yang menggantikan Irjen Paulus Waterpau ini, tidak perlu unjuk kekuatan atau otot dengan menambah pasukan asalkan aksi demo yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yakni Undang Undang Nomor 99 Tahun 1998 dan tidak anarkis.
Aksi demo itu, Boy Rafli harapkan, hendaknya dilakukan sesuai peraturan yang berlaku dan tidak perlu selama sebulan karena pasti direspons baik oleh manajemen PT Freeport maupun pemerintah.
Kapolda Papua Boy rafli Amar mengatakan pula, kini Kamtibmas di jajaran Polres Mimika yang wilayahnya membawahi kawasan operasional PT Freeport dalam kondisi aman dan terkendali. "Situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua aman dan terkendali," ujarnya.
S. DIAN ANDRYANTO I ANTARA