TEMPO.CO, Samarinda - Yayasan BOS melalui Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari (Samboja Lestari) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, melepasliarkan enam orangutan ke Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa, 25 April 2017.
Keenam orangutan itu diberangkatkan melalui jalur darat dari Samboja Lestari, Kutai Kartanegara, langsung ke Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur. “Selama di perjalanan, tim kami akan mengikuti protokol ketat selama perjalanan 20 jam, dengan berhenti setiap dua jam untuk memeriksa kondisi orangutan dan memberi mereka makanan serta minuman,” kata Direktur Konservasi PT. Restorasi Habitat Orangutan Indonesia Aldrianto Priadjati , Selasa, 25 April 2017.
Baca juga: Orang Utan Dibantai, Menteri Siti: Akan Dilihat Tradisi Lokal
Sejak 2012 dan ditambah 6 yang dilepasliarkan hari ini, total orang utan yang dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen kini telah tercatat 69 ekor. Sebelum dilepasliarkan, keenam orang utan yang terdiri dari dua jantan dan empat betina tersebut dipastikan telah menyelesaikan tahapan rehabilitasi yang panjang melalui Sekolah Hutan. Keenam orang utan ini dinilai siap untuk hidup mandiri di alam liar.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa menegaskan bahwa upaya penyelamatan orangutan perlu dukungan berbagai pihak. Sunandar menilai, dengan perubahan status konservasi orangutan Borneo menjadi ‘sangat terancam punah’ atau ‘critically endangered’, BKSDA Kalimantan Timur terdorong untuk tetap berkerja lebih maksimal dan berupaya memperbaiki upaya pelestarian orangutan dan habitatnya.
“Beruntung kami memiliki sejumlah mitra seperti Yayasan BOS dan PT. RHOI ini, yang aktif melakukan penyelamatan, rehabilitasi dan pelepasliaran orangutan,” kata dia.
CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite menjelaskan pada 2017 pihaknya melakukan berbagai upaya lebih insentif dalam memberikan kebebasan untuk lebih banyak lagi orangutan.
“Tahun ini kami telah membantu memulangkan orangutan yang diselundupkan ke Kuwait, menyelamatkan bayi orangutan tanpa induk yang dipelihara penduduk dan translokasi orangutan dewasa liar yang habitatnya habis terbakar lalu dipindahkan ke hutan yang aman,” kata Jamartin.
SAPRI MAULANA