TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memperingati Isra Mikraj bersama anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Timur, yang berlangsung di Lapangan GOR Sidoarjo, Jawa Timur, hari ini Minggu, 23 April 2017. "Ayolah perbanyak aktivitas dari masjid ke masjid," kata Khofifah kepada Muslimat NU yang memenuhi GOR Sidoarjo.
Kepada wartawan di sela-sela acara, Khofifah mengatakan, kegiatan bersama Muslimat NU di Sidoarjo ini untuk peringatan Hari Lahir Muslimat NU ke-71 Tahun 2017. "Sekalian kita rangkai dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW," ujar Khofifah.
Baca: Menteri Khofifah Minta Pesantren Lebih Banyak Sumbang Energi Positif
Khofifah menjelaskan, Isra Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dalam peristiwa inilah turun perintah salat lima waktu bagi umat Islam. "Pesan dalam Isra adalah turunnya perintah salat. Sedangkan Mikraj adalah pesan agar kita memakmurkan masjid," jelasnya.
Untuk itu Khofifah mengimbau agar umat NU dan kaum muslimat, serta umat Islam pada umumnya agar senantiasa memberi sinar keberkahan, kedamian, serta kasih sayang di setiap masjid yang dikunjunginya.
Baca: Suku Anak Dalam Nyanyikan Indonesia Raya, Menteri Khofifah Menangis
"Dengan begitu, yang terbangun di masjid adalah pesan damai, kasih, dan tetesan keberkahan. Itulah substansi Ukhuwah Islamiah," ucap Khofifah mengingatkan agar jangan sampai terjadi perbedaan di dalam masjid. "Karena masing-masing organisasi massa (ormas) tentunya punya visi yang berbeda-beda. Semestinya kita menjadikan perbedaan itu sebagai rahmat," tuturnya.
Untuk itu Khofifah menekankan agar umat Islam selalu menjaga kesucian masjid sehingga di setiap aktifitas yang terjadi di dalamnya senantiasa membawa nuansa kesucian "'Minal masjid ilal masjid'. Karena masjid adalah rumah Allah," ungkapnya.
Khofifah juga menyerukan agar seluruh umat Islam bersama-sama selalu menjaga kesucian Masjid. "Jangan sampai muncul pertentangan dan perbedaan yang menjadi friksi, yang dapat memecah belah kehidupan, keumatan, kebangsaan, dan kenegaraan," ucapnya.
ANTARA