TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah memanggil agen travel penyelenggara ibadah Haji dan Umrah, First Travel. Pemanggilan ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi masalah penundaan keberangkatan jemaah umrah.
Direktur Umrah dan Haji Khusus, Muhajirin Yanis mengungkapkan, pemanggilan terhadap Direktur First Travel, Andika beserta jajarannya dimaksudkan untuk mengklarifikasi berbagai hal yang berkembang di lapangan, terutama terkait adanya sekitar 270 jemaah yang tertunda keberangkatannya. “Juga melakukan crosscheck atas data yang ditemukan di lapangan untuk mengetahui penyebab sesungguhnya," ujar Muhajirin Yanis seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Agama pada Sabtu, 22 April 2017.
Selain itu, Muhajirin menanyakan masalah penjadwalan ulang keberangkatan sejumlah jemaah umrah First Travel. Dia mendapat keluhan tentang adanya jemaah yang mengalami penundaan pemberangkatan. Ada juga jemaah yang mengadu terkait urutan keberangkatan.
"Ada temuan di lapangan, jemaah yang seharusnya berangkat belakangan, didahulukan. Jemaah yang seharusnya berangkat lebih awal mengetahui itu sehingga mereka bereaksi dan menuntut ada kepastian keberangkatan," ujarnya.
Terkait hal ini, Muhajirin telah meminta kepada pihak First Travel untuk segera memberikan jadwal keberangkatan yang pasti kepada jemaah. Selain itu, mereka diminta segera mendata ulang jemaah yang mendaftar promo sejak 2015 dan hingga saat ini belum mendapatkan jadwal keberangkatan atau sudah mendapat jadwal tapi masih tertunda. "Mereka berkomitmen untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan keberangkatannya. Pihak Kemenag akan terus memantau dan mendalami apakah ini betul-betul dilaksanakan," kata dia.
Direktur Utama First Travel Andika mengatakan saat ini pihaknya tetap fokus untuk melayani jemaah. Menurutnya, anggapan dan penilaian yang saat ini berkembang di luar mengenai First Travel menjadi vitamin untuk terus melayani jemaah. "Kami tetap melakukan kegiatan untuk melayani jemaah sampai semuanya selesai," ujarnya.
DESTRIANITA