TEMPO.CO, Mataram - Rabitah, TKI yang diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh manusia, terus menebar senyum kepada sejumlah aktivis pemerhati buruh migran yang menyambutnya di Bandar Udara Internasional Lombok (BIL), Rabu petang, 19 April 2017. "Saya sudah sehat. Terima kasih untuk semua bantuannya," kata dia ketika ditanya kondisi kesehatannya.
Investigasi: Jaringan 'Mafia' Penjual Manusia
Setelah sekitar sebulan menjalani perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar, kondisi Rabitah sudah dinyatakan membaik. Dia diizinkan menjalani rawat jalan di Lombok. Di RSUP Sanglah, Rabitah sempat menjalani dua kali operasi. Operasi itu adalah operasi susulan setelah menjalani operasi pengangkatan selang di Mataram. Selang tersebut sudah bersarang sekitar tiga tahun sejak dia pulang dari Qatar pada 2014 lalu. Rencananya, Rabitah akan kembali ke kampungnya di Desa Akar-akar, Lombok Utara, dan menjalani rawat jalan di RSUD Tanjung.
Saat ini, kasus dugaan penjualan ginjal yang dialaminya masih dalam proses penyelidikan oleh Polda NTB. Tim pendamping Rabitah bersama Bupati Lombok Utara telah membuat laporan ke Polda NTB, Selasa, 11 April 2017. Kondisi Rabitah yang terus membaik diharapkan akan banyak membantu proses hukum yang tengah ditempuh.
Baca: TKW Asal Lombok Ini Kehilangan Ginjal di Qatar
"Kami berharap kondisi Rabitah terus membaik agar ketika dibutuhkan dia bisa memberikan kesaksian kepada aparat kepolisian," tutur Muhammad Shaleh, ketua tim advokasi Rabitah.
Shaleh berharap kasus dugaan perdagangan orang yang dialami Rabitah bisa dibuka sejelas-jelasnya agar kasus-kasus serupa tidak terulang lagi.
Video Terkait:
Investigasi Majalah Tempo: Perdagangan Manusia ke Malaysia
Korban Perdagangan Manusia, 8 TKI Brebes Diselundupkan Lewat Laut
Rabitah merupakan TKW asal Lombok Utara yang sempat dilaporkan mengalami dugaan kehilangan ginjal. Belakangan, setelah menjalani operasi, ginjal Rabitah dinyatakan utuh. Namun salah satu di antaranya mengecil dan dinyatakan tidak berfungsi lagi. Mengenai teka-teki ginjal Rabitah ini, aparat kepolisian Polda NTB masih melakukan penyelidikan.
ABDUL LATIEF APRIAMAN