TEMPO.CO, Lubuklinggau - Polda Sumatera Selatan menyelidiki kasus penembakan terhadap mobil Honda City BG-1488-ON yang ditumpangi rombongan satu keluarga. Penembakan terjadi pada Selasa, 18 April 2017 ketika Polres Lubuklinggau menggelar razia. Akibatnya, 1 penumpang tewas dan 5 lainnya luka termasuk bayi berumur 2 tahun.
"Sekarang tim dari polda turun menyelidiki di lokasi kejadian," kata Kepala Polda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto dalam p esan singkat kepada wartawan, pada Selasa malam. Agus berjanji akan menindak anggo tanya bila terbukti bersalah. "Prinsipnya saya akan tindak tegas anggota yang bersalah," katanya.
Baca: Penembakan Oleh Aparat di Lubuklinggau, 1 Tewas dan 5 Luka
Mantan Kepala Korlantas Polri itu pun menyampaikan bela sungkawa atas terjadinya peristiwa yang merenggut nyawa tersebut dan seorang balita yang terkena tembakan. "Saya turut berduka cita," katan Agung seperti dikutip dari Antara.
Menurut Agung, kendaraan yang ditumpangi satu keluarga tersebut tidak berhenti saat distop petugas lalu lintas ketika razia kendaraan bermotor. "Kendaraan tersebut tidak berhenti, tetap melaju dan hampir menabrak tiga polisi. Ketika dikejar dan hampir menabrak penduduk, lalu diberikan tembakan peringatan," papar Agung.
Baca: Setelah Aksi Klithih Reda, Muncul Aksi Penembakan di Yogyakarta
Agung mengatakan ada prosedur standar operasi dalam menghadapi pengemudi kendaraan yang menolak berhenti saat digelar razia kendaraan. "Tentu dimulai dengan stop menggunakan tangan. Apabila membahayakan petugas seperti akan menabrak petugas, didahului dengan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali."
Kronologi kejadiannya, Honda City berisi satu keluarga ditembaki aparat di Jalan HM Soeharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II pada Selasa siang. Mobil tersebut dikemudikan Diki, 30 tahun. Penumpangnya antara lain Surini, 50 tahun, Dewi Erlina (35), Indra (33), Novianti dan Genta, 2 tahun.
Mereka satu keluarga, berasal dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Kapolres Rejang Lebong Ajun Komisaris Besar Napitupulu Yogi Yusup, membenarkan ada satu orang tewas bernama Surini. "Korban sudah dimakamkan," kata Napitupulu.
Simak: Warga Bantul Dikejutkan Teror Penembakan Misterius
Napitupulu mengatakan, peristiwanya bukan di wilayah Kota Lubuklinggau. "Kami hanya mengurus warga kami yang menjadi korban, info lengkapnya silakan ke Polres Lubuklinggau," ujar Napitupulu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, insiden penembakan itu bermula pukul 10.00 di pertigaan Jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. Sekitar pukul 11.30 WIB, Honda City hitam BG-1488-ON melintas dari arah Mesat Seni menuju Bandara Silampari. Ketika hendak diberhentikan petugas kepolisian, pengemudi mobil terus melaju.
Terjadilah pengejaran oleh aparat. Tiba di Jalan SMB II Kelurahan Margamulya, anggota Polres Lubuklinggau yang mengejar dengan menyalakkan tembakan hingga 10 kali. Dari tembakan itulah sejumlah orang di dalam Honda City terluka dan seorang tewas.
Genta tertembak di bagian kepala. Sedangkan Dewi Erlina tertembak di bahu kiri atas.
Berikutnya Novianti tembak di pundak kanan. Adapun Indra, kondisinya kritis karena tertembak di bagian leher.
PHESI ESTER JULIKAWATI | ANTARA