TEMPO.CO, Bandung - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Bandung, Yuni Yulianti mengatakan, hujan es disertai angin kencang melanda Bandung mulai selama hampir satu jam sekitar pukul 14.00 siang. Anginnya ekstrim dengan kecepatan sekitar 40 kilometer/jam. "Biasanya maksimum hanya 20 kilometer/jam," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 19 April 2017.
Yuni mengatakan, hujan ekstrim dengan durasi singkat dan deras sudah diprediksi terjadi di sejumlah tempat di Jawa Barat yang mulai memasuki masa peralihan musim dari musim kemarau menuju musim hujan. Hujannya ekstrim. "Kita sudah memprediksi, tapi tidak sekencang ini," katanya.
Baca :
Hujan Es Landa Kota Bandung, Beberapa Warga Mengaku Sempat Ngeri
Hujan Badai Landa Bandung, Ini Beberapa Lokasi Reklame dan Pohon Tumbang
Menurut Yuni, pengaruh cuaca lokal di Bandung berpengaruh dominan pada cuacanya, selain pengaruh global pola siklon atau konversi pertemuan anginnya. Data teknis yang dikumpulkan hari ini, misalnya sudah menunjukkan potensi terjadinya hujan ekstrim.
Pola angin di ketinggian 3 ribu feet dan data pengamamata cuaca di sekitar Kota Bandung didapati kondisi angin atmosfer labil. Mendukung proses konvektivitas yang tinggi di wilayah Jawa Barat, khusunya di Kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan suhu udara yang signifikan anatar pukul 7 dan pukul 10 pagi sebesar 6,2 derajat Celcius, kata Yuni.
Yuni mengatakan, hujan yang terjadi di Kota Bandung selain di ikuti angin kencang, juga di ikuti hujan es. Hujan es terakhir di Kota Bandung dilaporkan terjadi pada Maret 2017 lalu. Di beberapa tempat di Kota Bandung ada laporan terjadinya hujan es, kata dia.
BMKG mengingatkan potensi hujan ekstrim disertai angin kencang masih berpeluang terjadi di Kota Bandung dan Jawa Barat umumnya mengikuti masa transisi antar musim. Di masa peralihan musim ini ada perbedaan pola angin dari baratan ke timuran. Ada perbedaan masa udara, jadi masyarakat diminta mewaspadai hujan ekstrim. Biasanya sebentar durasinya, disertai kilat dan angin kencang, kata Yuni.
Simak juga : Pilkada DKI, Wapres Jusuf Kalla Minta Ahok-Djarot Legawa
Yuni menambahkan, di wilayah Bandung saat ini sedang memasuki masa peralihan musim. Kita sudah melewati puncak musim hujan di bulan Maret. April masih ada hujan tapi intensitasnya sudah turun. Masih musim hujan, tapi ktia memasuki masa transisi, kata dia.
Musim kemarau sendiri di Kota Bandung diperkirakan dimulai akhir Mei 2017 nanti. Sementara di wilaya Jawa Barat berbeda-beda. Di wialyah utara ada yang lebih dulu memasuki musim kemaru di akhir April, ada yang di awal Mei, kata Yuni.
Pantauan Tempo, hujan es disertai angin kencang mengakibatkan puluhan pohon roboh di berbagai titik di Kota Bandung. Di kompleks Gedung Sate misalnya, dahan pohon rubuh menimpa mobil yang parkir, lalu tenda di areal kantin seluruhnya roboh. Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Sentot Alibasyah yang menutup sebagian jalan, lalu papan reklame di GOR Citra Arena di Jalan Pahlawan juga roboh. Belum dilaporkan adanya korban manusia dalam peristiwa angin kencang itu.
AHMAD FIKRI