Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wakil Ketua PWI Sulsel Dikeroyok Oknum POM AL, Ini Masalahnya...

image-gnews
ilustrasi pemukulan. tbo.com
ilustrasi pemukulan. tbo.com
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Selatan, Salim Djati Mamma diduga dikeroyok oleh oknum anggota Polisi Militer Angkatan Laut. Akibatnya ia mengalami luka lecet pada bagian pelipis sebelah kiri dan baju dalamannya robek. Salim juga sempat dirawat di Rumah Sakit Akademis Makassar

"Saya dipukuli sekitar 20an anggota POM AL berseragam lengkap, sampai saya pingsan," kata Salim Mamma saat ditemui di Rumah Keluarganya di Jalan Kandea, kemarin, Selasa 18 April 2017.

Baca juga:

TNI Bantah Ada Pengeroyokan Wadan Yonif 312 oleh Anggota

Ia menceritakan kejadian itu berawal saat dirinya datang ke Warung Kopi Dottoro Jalan Satando untuk bertemu temannya tepatnya pukul 12. 00 Wita. Kemudian ia parkir mobil di lokasi jalan masuk Tol Reformasi. Selanjutnya Salim menuju ke Warkop dan memesan teh susu. "Setengah jam saya menunggu lalu datang anggota POM AL, menegur saya dan langsung mau kempeskan ban mobil," ujar Komisaris Harian Ujung Pandang Ekspres Makassar. "Kalau mau mobil saya digeser, ya ok. Tapi jangan memukul."

Apalagi, menurut dia, dirinya memarkir kendaraan disitu lantaran tak ada tanda larangan. Kemudian yang menjadi persoalan juga, kenapa anggota POM AL yang atur lalu lintas, padahal bukan kawasan militer. "Saya juga tak tahu kalau di larang parkir disitu," kata mantan Pimpinan Redaksi Pedoman Makassar.

Bahkan dia juga telah menjelaskan bahwa anaknya juga bertugas di POM berpangkat kapten, tapi anggota POM AL tak menghiraukan dan langsung menganiaya. "Saya hanya mengingatkan saja, kenapa saya langsung dianiaya?".

Baca pula:

Dikeroyok Saat Sidang DPD, Afnan Hadikusumo Lapor ke Polda

Setelah menganiaya Salim, kemudian anggota POM AL langsung maju dan mengeroyok Haji Said, pengusaha ikan di Makassar. "Kalau bukan karena anggota POM ini arogan, kenapa juga memukuli Haji Said," kata dia. Haji Said yang dikeroyok hingga kini masih di rawat di Rumah Sakit Siloam. Karena mengalami luka lebam pada bagian wajah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, ia mengaku telah melaporkan kasus ini ke Markas Besar TNI AL. Dan meminta keadilan agar hukum di Indonesia ditegakkan. "Saya minta AL melindungi saya sebagai masyarakat sipil, polisi juga jangan takut."

Sementara itu, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI, Laksamana Pertama TNI, Yusup membantah jika anggotanya melakukan pemukulan kepada Salim dan Haji Said. Ia menjelaskan bahwa insiden di lapangan itu hanya anggota ingin membantu polisi melakukan penertiban lalu lintas saja. Pasalnya kendaraannya menutupi area jalan masuk Tol Reformasi dan Jalan Utama AL. "Saya belum dapat laporan jika ada pemukulan di tempat kejadian perkara," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan penertiban kendaraan lantaran sekitar 20 mobil parkir sehingga mengganggu arus lalu lintas. Dan anggota berinisiatif menertibkan kendaraan.

Yusup menjelaskan saat Salim ditegur oleh anggota ia malah berteriak keluarga jenderal, kemudian ingin dipindahkan mobilnya, ia mengaku lagi sebagai wartawan. "Memang kalau keluarga jenderal bisa berbuat macam-macam. Terakhir dia (Salim) ngaku keluarga kapten," kata dia.

Bahkan, menurut Yusup, anggotanya berkali-kali menegur Salim agar memindahkan kendaraannya, namun tetap saja tak mau. "Ada yang bernama Haji Said itu ngomel sendiri dan provokator."

Ia juga mengaku mengempeskan ban mobil yang parkir sembarangan agar ada efek jerah kepada pengendara. Dan itu memang sudah menjadi perintah dari atasan. Bahkan, Yusup mengatakan sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan mengajak keduanya agar bicara baik-baik. "Tapi malah menuding sembarangan, dan nakutin aparat," ucap Yusup.

DIDIT HARIYADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

2 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

7 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.


Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

7 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.


Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

8 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.


Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

9 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.


Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

9 hari lalu

Seorang pedagang bensin eceran menjadi korban pembacokan di wilayah Bintaro, Kota Tangerang Selatan, Jumat dini hari, 5 April 2024. (Dok Polsek Pondok Aren)
Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.


Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

12 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers tentang penyiksaan anggota TNI hingga meninggal dunia di Bantargebang, Kota Bekasi. Tersangka, Aria Wira Raja alias AWR, mengenakan baju tahanan, tampak tertunduk di belakang. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.


Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

13 hari lalu

Enam prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 100/PS yang didakwa menganiaya Sures, dituntut tujuh dan enam bulan penjara di Pengadilan Militer I-02 Medan. Foto: Istimewa
Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.


Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

13 hari lalu

Ketua LPM Kelurahan Bedahan Depok Rizal Antoni melaporkan dugaan penganiayaan oleh oknum polisi, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.


KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

15 hari lalu

Ilustrasi pasukan TNI AL. ANTARA/Yusran Uccang
KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.