INFO NASIONAL - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia. Sebab, dengan memanfaatkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Tabanan, Eka berhasil mencegah peningkatan jumlah penderita prakanker serviks di Tabanan, Bali.
Upaya yang dilakukan Eka adalah menggerakkan Mobil Sehat, mengoptimalkan 27 puskesmas, serta memberikan penyuluhan di 133 desa se-Tabanan. Program tersebut berhasil menurunkan jumlah pasien yang berpotensi terkena kanker serviks. Lima tahun lalu, jumlah perempuan di wilayahnya yang berpotensi menderita kanker serviks sekitar 8-10 persen dari sekitar 450 ribu perempuan. Secara bertahap, 250 ribu perempuan di Tabanan telah menerima vaksin pencegahan kanker serviks.
Baca Juga:
Pekerjaan mencegah kanker yang bersarang di organ reproduksi ini berhasil. “Sekarang sudah turun dari 8 persen menjadi 2 persen. Mudah-mudahan, tahun ini, angka tersebut menurun menjadi 1 persen. Saya tidak minta angkanya menjadi nol. Namun jumlah penderita prakanker serviks harus turun,” ujar Eka.
Namun, Eka tidak hanya bicara angka, keberhasilan tersebut juga dilihat dari antusiasme para perempuan di Tabanan yang semakin peduli menjaga kesehatan organ reproduksi. Kehadiran Mobil Sehat ke desa-desa disambut gembira. Warga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk diperiksa. Warga juga semangat menanyakan agenda pemeriksaan selanjutnya.
“Artinya, kesadaran itu sudah tumbuh. Itu yang penting. Jika tidak memiliki kesadaran, walaupun diperiksa 10 kali dan menghabiskan dana triliunan, tapi tidak mengerti, itu yang sulit,” tuturnya.
Baca Juga:
Eka menceritakan, pada awal memberikan penyuluhan tentang bahaya kanker serviks, banyak tantangan yang dihadapi. Mulai pola pikir masyarakat yang masih tabu membicarakan kesehatan reproduksi hingga belum memahami bagaimana menjaga kesehatan organ intim. Sehingga tim kesehatan juga harus menyiapkan diri sebagai penyuluh keluarga berencana (KB). Setelah lima tahun, kini para perempuan dan suaminya semakin peduli terhadap bahaya kanker serviks serta menyadari pentingnya menjaga organ intim pasangan.
Hanya, tidak dimungkiri, pemerintah daerah belum dapat memberikan subsidi bagi warga yang akan melakukan vaksin di puskesmas. Saat ini, vaksinasi gratis masih diberikan bagi tenaga kesehatan. Jika memungkinkan, vaksinasi bagi warga akan diberikan pada tahap selanjutnya.
“Saat ini, yang disubsidi hanya perawat kesehatan. Mereka harus divaksin lebih dulu karena kita tidak mau perawatnya kena kanker. Ini sudah periode ketiga dan program ini sudah mau selesai. Nanti barulah subsidi diberikan untuk masyarakat,” katanya.