TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais yang juga penasihat alumni aksi bela Islam 212 siap mengikuti Tamasya Al Maidah. Menurut dia, saat ini seluruh mata rakyat Indonesia memelototi pilkada DKI Jakarta.
"Apakah pilkada bisa jujur, transparan, tidak ada ancaman dan intimidasi?"ujar Amien di Kawasan Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, Senin, 17 April 2017.
Baca: Soal Tamasya Al Maidah, Polres Ciamis Ancam Turunkan Paksa Massa
Menurut Amien, pemerintah telah berpihak kepada calon tertentu. Hal ini terlihat dengan terjadinya rekayasa, reka paksa, dan sebar uang. "Tapi hal seperti itu tidak akan berpengaruh bagi sebagian rakyat yang berpikiran waras," ujar Amien.
Terkait keluarnya maklumat pelarangan pengerahan massa oleh Kepolisian RI, Amien mengatakan Tamasya Al Maidah tidak perlu dicurigai. "Mereka (massa) enggak punya apa-apa, enggak bawa celurit, enggak bawa pisau, jadi untuk apa dicurigai?" kata Amien.
Simak: Pilkada DKI Jakarta, Polres Karanganyar Cegah Massa ke Ibu Kota
Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo, mengatakan latar belakang diadakannya Tamasya Al Maidah karena penistaan Surat Al Maidah ayat 51 yang terjadi di Kepulauan seribu, Jakarta Utara oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Penista agama tidak layak menjadi pemimpin di negeri mayoritas agama Islam,"kata Ansufri.
Terkait dukungannya terhadap Anies-Sandi, menurut Ansufri, dia tidak memberikan dukungan khusus. Sama seperti pilkada putaran pertama, Ansufri mengaku tidak mendukung salah satu calon. "Tamasya Al Maidah ini diadakan untuk mengalahkan Ahok,"ujar Ansufri.
IRSYAN HASYIM | KSW