TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan bakal memulai program aksi bela negara 2017 di Manado, Sulawesi Utara. Rencananya, acara ini bakal dibarengi dengan Parade Kerukunan Antarumat Beragama dan Etnik Budaya Indonesia bertema "Merajut Kebersamaan dalam Memperkuat NKRI".
Baca: Ketemu Menhan, Buya Syafi`i: Jangan Kalah dari Ormas Radikal
"Dipilihnya Sulawesi Utara menjadi tempat dimulainya aksi bela negara sangat tepat karena menjadi pintu gerbang Indonesia di wilayah timur," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 17 April 2017.
Ryamizard berujar, setiap warga negara berhak dan wajib mengikuti bela negara dalam pertahanan negara, baik dalam peran maupun profesinya. "Jadi yang tidak mau melaksanakan itu cari saja negara lain. Kita yang harus membela negara karena kita hidup di sini dan mati di sini," ucapnya.
Baca: Ryamizard: Kita Tidak di Kiri-Kanan, Pancasila di Tengah
Ryamizard menuturkan telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama untuk menyusun kurikulum bela negara dalam pendidikan. Menurut dia, program tersebut akan menghasilkan kader untuk memperluas kesadaran bela negara. "Bentuknya melalui pelatihan," ujarnya.
Ryamizard mengklaim telah mensosialisasi program bela negara ini ke seluruh Indonesia. Ia juga berkomunikasi dengan kepala daerah terhadap program ini sekaligus mengantisipasi gerakan radikalisme yang muncul di daerah. "Saya sampaikan ke kepala daerah, lapor begitu ada tamu yang mencurigakan," tuturnya.
Baca: Ryamizard Resmikan Pusdiklat Bela Negara, Ini Fasilitasnya
Ia menilai program bela negara bisa menjadi daya tangkal menghadapi kompleksitas dari ancaman nasional yang terus muncul. Di Manado juga akan digelar peringatan hari bela negara ke-69 pada 19 Desember 2017.
ARKHELAUS W.