TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya mengerahkan 65 ribu personel untuk mengamankan jalannya Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Jumlah ini adalah personel gabungan polisi, TNI, dan Linmas (perlindungan masyarakat).
Ia menyebutkan jumlah personel Polri dan TNI mencapai 35 ribu. "Itu sudah banyak dan lebih banyak dari pengamanan aksi 212 dan lainnya," kata Tito seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin 17 April 2017.
Baca: Maklumat Bersama Kapolda, Larang Mobilisasi Massa Saat Pilkada
Ia menjelaskan pengamanan tersebut dilakukan di TPS maupun kekuatan siaga (standby) atau personel cadangan. Setiap TPS akan dikawal satu personel polisi, satu personel TNI, dan Linmas. "Saya juga koordinasi dengan panglima dan Menko Polhukam untuk mengerahkan pasukan pengamanan cadangan jika diperlukan," kata Tito.
Menurut dia, kepolisian tidak ingin ada pengelompokan massa di TPS yang sudah memiliki sistem pengawasan sendiri. Beberapa pihak terkait pengawasan di TPS adalah panitia pengawas pemilu, Badan Pengawas Pemilu, saksi-saksi, pengawas independen, dan media.
Baca: Charta Politika: Pilkada DKI Pertarungan Emosi dan Rasio
Hari ini, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggelar rapat koordinasi terkait pengamanan menjelang Pilkada DKI Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly juga hadir. Namun, keduanya tak mau berkomentar.
Tahapan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua memasuki masa tenang. Dua pasangan calon, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, bersaing. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 19 April 2017 di 13034 TPS.
ARKHELAUS W.