TEMPO.CO, Mataram - Ribuan warga NTB yang berasal dari berbagai ormas Islam dan ormas adat, Senin, 17 April 2017, mendatangi Mapolda NTB untuk menyampaikan tuntutan hukum atas dugaan Tindak Pidana Ujaran Kebencian dan Rasial yang dilakukan Steven Hadisuryo Sulistyo (SHS) terhadap Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi di Bandara Changi, Minggu 9 April 2017, lalu.
Massa yang menamakan diri Gerakan Pribumi Berdaulat ini menilai tindakan yg dilakukan SHS terhadap Zainul Majdi bukanlah penghinaan terhadap pribadi Zainul Majdi semata, melainkan adalah sebuah penghinaan terhadap rakyat NTB dan bangsa Indonesia.
"Apa yg dilakujan Steven adalah sebuah tindak pidana ujaran kebencian dan penistaan rasial," kata Herman Saputra, koordinator Umum aksi.
Baca juga:
Gubernur NTB Dimaki di Bandara Changi, Netizen Bereaksi Keras
Gubernur NTB Memaafkan Pemuda yang Memakinya di Bandara Changi
Pernyataan senada diungkapkan Hasanain Juaini, Sekjen Nahdatu Wathan
(NW) ormas Islam terbesar di NTB. Menurut Hasanain meskipun sebagai korban TGB sudah memafkan pelaku, akan tetapi upaya hukum harus dilanjutkan agar hal ini menjadi bahan pembelajaran bagi mereka yang telah mencederai rasa kebangsaan ummat.
"Ini adalah aksi permulaan dan aksi ini tidak akan berhenti sampai si penista agama itu masuk penjara," kata Hasanain.
Dalam aksi ini Ketua Majelis Ulama (MUI) NTB, Prof Saiful Muslim mewakili ormas-ormas islam di NTB juga menyampaikan pernyataan sikapnya yg mengutuk tindakan SHS. MUI NTB mendesak aparat kepolisian untuk bekerja profesional menindak pelaku sesuai undang-undang yang berlaku. "Kami juga menghimbau agar masyarakat NTB tetap menjaga harmonisasi agar NTB tetap aman dan damai, " kata Saiful.
Baca pula:
MUI Minta Polisi Usut Pemaki Gubernur NTB Zainul Majdi
Setelah sempat menemui belasan perwakilan pemgunjuk rasa, Kapolda NTB Brigjen Firli sempat berorasi di tengah massa. Firli berjanji akan bekerja secara profesional dalam menindaklanjuti kasus tersebut. "Saya sudah menerima laporan, saya sudah mendengar semua keluhan dan keprihatinan dari para pemuka agama, saya adalah bagianndari warga NTB dan saya berjanji akan bekerja sungguh-sungguh menindaklanjuti kasus ini."' kata Firli.
Aksi Gerakan Pribumi Berdaulat berlangsung tertib. Sekitar pukul 12.30 massa membubarkan diri dan kembali ke komplek Islamic center yang dipakai sebagai titik kumpul aksi mereka.
ABDUL LATIEF APRIAMAN