Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga dan Pengunjung Nekat Terobos Zona Bahaya Longsor Ponorogo

image-gnews
Mobil pengangkut anjing pelacak K-9 yang terperosok di lokasi bencana longsor Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, 10 April 2017. Mobil itu ikut terseret ketika longsor susulan terjadi pada Ahad (9/4) kemarin. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Mobil pengangkut anjing pelacak K-9 yang terperosok di lokasi bencana longsor Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, 10 April 2017. Mobil itu ikut terseret ketika longsor susulan terjadi pada Ahad (9/4) kemarin. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Ponorogo - Warga dan pengunjung masih nekat menerobos zona merah bahaya longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, meski telah dipasang rambu dan garis polisi tanda larangan masuk. Wilayah tersebut ditetapkan sebagai zona bahaya karena potensi terdampak longsor susulan.

Kepala Kepolisian Sektor Pulung Ajun Komisaris Besar Deny Fachrudianto mengatakan warga yang kepergok melanggar rambu larangan masuk kawasan zona bahaya longsor rata-rata berasal dari luar daerah. Mereka, kata dia, penasaran dengan kondisi permukiman di daerah terdampak bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, awal April 2017.

"Mereka masuk hanya untuk menonton. Ada juga warga lokal yang nekat beraktivitas di rumahnya meski ada perintah pengosongan," kata Deny di Ponorogo, Minggu 16 April 2017.

Baca: Ini Ukuran Lahan Untuk Relokasi Korban Longsor Ponorogo

Untuk mencegah risiko bencana longsor susulan ataupun banjir lumpur seperti terjadi sepekan lalu atau Minggu, 9 April 2017, Deny memastikan pengawasan dilakukan secara terus-menerus. Warga atau pengunjung yang "kucing-kucingan" masuk zona bahaya akan langsung ditegur lalu diusir untuk kembali ke daerah/zona aman.

"Ada yang dari luar daerah masuk lalu berjalan menyusuri kawasan berbahaya mulai sektor D hingga C. Mereka menyusuri dari pinggir, padahal itu jelas dilarang dan berbahaya," tuturnya.

Demi mencegah warga yang nekat masuk, kata Deny, polisi bersama tim BPBD Ponorogo telah memasang tanda larangan masuk di delapan titik yang masuk kategori zona merah.

Baca: Relokasi Permanen Korban Longsor Ponorogo Bakal Dibahas di DPRD  

Pada Jumat 14 April 2017, Deny sempat beberapa kali mengusir komunitas bermotor yang berkendara memasuki zona bahaya untuk sekadar melihat kondisi terkini daerah terdampak dan melakukan swafoto. "Jalan itu bukan untuk umum, ini dibuka untuk penyelamatan alat berat tersebut. Namun sangat disayangkan, masih banyak masyarakat yang mengabaikan peringatan ini," kata Deny.

Pantauan di lapangan, pengunjung yang nekat menerobos mengaku berasal dari luar Ponorogo dan bukan warga asli Desa Banaran. BPBD Ponorogo sampai saat ini masih belum mencabut status waspada di area terdampak longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung.

Pascalongsor susulan pada Minggu 9 April 2017, BPBD dan tim SAR gabungan menetapkan perluasan area zona bahaya di bawah sektor D, akibat besarnya volume lumpur sisa longsoran yang dikhawatirkan kembali bergerak seiring hujan yang terus mengguyur. Proses pencarian warga yang tertimbun tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dihentikan lantaran bisa membahayakan warga dan tim penanganan longsor.

Baca: Longsor Ponorogo: Di Balik Tawa Anak-anak yang Belajar di Masjid

Ada sedikitnya 30 keluarga di bawah sektor D yang sebelumnya tidak terdampak langsung longsor besar pada Sabtu 1 April 2017, akhirnya dievakuasi sampai batas waktu yang belum ditentukan akibat kondisi material longsor/lumpur yang labil dan cenderung semakin jenuh akibat hujan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Yanuar Rachmadi mengatakan meski evakuasi korban sudah dihentikan namun penanganan mitigasi akan terus berlanjut. “Penanganan mitigasi dilakukan untuk mengalirkan lumpur akibat dari longsor susulan,” kata Yanuar saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 April 2017.

Adapun longsor susulan yang kembali terjadi di Ponorogo pada Minggu, 9 April 2017, menyebabkan kondisi tanah semakin gembur. Yanuar mengatakan, hal tersebut membuat tanah turun dan melorot ke bawah dari sektor A dititik nol menuju sektor D.
“Maka dari itu akan terus dilakukan mitigasi agar turunan tanah ini tidak sampai menjadi sumber bencana baru,” ujar Yanuar.

Baca: UGM Simpulkan 4 Faktor Dahsyatnya Longsor di Ponorogo

Yanuar mengatakan, penanganan mitigasi dilakuan dengan dua upaya yaitu struktural dan nonstruktural. Dia menjelaskan, mitigasi struktural dilakukan melalui upaya fisik seperti mengalirkan lumpur ke tempat yang lebih aman. Sedangkan mitigasi non struktural, Yanuar menambahkan, dilakukan melalui upaya penyuluhan kepada warga korban bencana longsor. “Selain mitigasi lingkungan, kami juga melakukan trauma healing kepada warga,” kata Yanuar.

Menurut dia, trauma healing pasca bencana sangat penting mengingat banyak korban longsor yang trauma. Yanuar menuturkan, pendampingan konseling tersebut akan diberikan kepada masyarakat khususnya anak-anak dan lansia. “Karena korban bencana seperti mereka pasti memiliki trauma dan perlu mendapat pemahaman, yang tentu saja tidak dilakukan sekali waktu,”  Yanuar menjelaskan.

Baca: Longsor Ponorogo, Cerita Pilu Ibu Muda Kehilangan 8 Anggota Keluarga

Selain pendampingan kejiwaan, Yanuar menambahkan, pendampingan pendidikan juga dilakukan dengan melalui pendekatan ke setiap rumah. Menurut dia, hal tersebut juga penting dilakukan agar anak-anak tetap bersemangat untuk pergi sekolah.

“Terkadang anak-anak masih takut dan berpikiran lokasi sekolahnya akan ada longsor lagi, maka dari itu pendekatan ini perlu agar mereka tidak sampai putus sekolah,” tutur Yanuar.

Sementara itu, jumlah pengungsi terakhir yang dihimpun sebanyak 178 orang dengan 34 Kepala Keluarga. Untuk relokasi, Yanuar menambahkan, ada dua upaya untuk merelokasi warga yaitu dengan membangun tempat penampungan sementara dan hunian sementara. “Penampungan sementara ini dibangun di dua titik dan disekat-sekat menjadi beberapa kamar,” Yanuar berujar.

Baca: BPBD Jawa Timur: Wilayah Longsor Ponorogo Termasuk Rawan Bencana

Sedangkan untuk relokasi permanen, pemerintah akan mendirikan hunian yang akan dibangun di masing-masing lahan mereka. “Sambil menunggu hunian masing-masing selesai, pengungsi akan tinggal di tempat penampungan sementara,” kata Yanuar.

JAYANTARA MAHAYU | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

3 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

7 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

7 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

8 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

8 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

9 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

9 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

9 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

11 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.


Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

12 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang ambles di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengupayakan penanganan sementara dengan melakukan pemasangan tiang pancang guna memperkuat bagian yang terdampak longsor dan penanganan permanen baru akan dilakukan pascalebaran 2024 dalam waktu tiga bulan penanganan. ANTARA/Henry Purba
Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

Pertimbangan hanya membuka satu lajur tol Bocimi dilakukan atas dasar keselamatan.