TEMPO.CO, Medan - Andi Matala alias Andi Lala, terduga otak pelaku pembunuhan satu keluarga di Medan, ditangkap di tempat persembunyiannya di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada Sabtu subuh, 15 April 2017. Sebelumnya, pria 34 tahun ini menjadi buron polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Nurfallah membenarkan penangkapan tersebut. "Andi Lala sudah berhasil ditangkap jam 5 pagi tadi. Lokasinya di Indragili Hilir," ujar Nurfallah, Sabtu, 15 April.
Baca: Siapa Andi Lala, Pelaku Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Medan
Dari informasi yang diperoleh, penangkapan bermula dari pengintaian yang dilakukan gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polda Riau, dan Kepolisian Resor Indragiri Hulu, mulai Jumat malam, 14 April 2017. Sabtu dinihari, tim yang dipimpin Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar Faisal Napitupulu kemudian mencurigai sebuah rumah di jalan lintas Rengat/Tembilahan, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempas.
Penggeledahan di rumah tersebut sempat tertunda karena di sekitar rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian Andi tengah berlangsung pesta. Setelah menunggu hingga pukul 04.00 WIB, petugas pun melakukan menggeledah rumah tersebut. Kecurigaan polisi terbukti. Andi ada di rumah itu. Sebelum ditangkap, Andi Lala sempat melakukan perlawanan sehingga dia dihadiahi timah panas oleh polisi.
"Sekarang Andi Lala dalam perjalanan ke sini, mudah-mudahan besok sudah sampai," kata Nurfallah. Terkait dengan kasus pembunuhan terhadap satu keluarga di Medan ini, polisi masih melakukan pengembangan.
Baca: Pembunuhan Satu Keluarga di Medan dan Ancaman Hukuman Mati
Sebelumnya, polisi telah menangkap dua rekan Andi, yaitu Roni dan Andi Syahputra. Keduanya disebut membantu Andi membunuh satu keluarga pada Minggu, 9 April 2017.
Kelima orang tewas akibat aksi Andi dan kawan-kawannya. Mereka adalah Riyanto dan istrinya Sri Ariyani, anaknya, serta mertua Riyanto, Naya dan Gilang. Satu-satunya korban selamat adalah Kinara, anak Riyanto yang lain. Namun, saat ini Kinara masih menjalani perawatan intensif karena mengalami luka berat
IIL ASKAR MONDZA