TEMPO.CO, Kendari - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mengingatkan warga Kendari penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) agar dana bantuan itu tidak digunakan untuk membeli pulsa. Hal itu disampaikan Khofifah saat menyerahkan bantuan PKH secara simbolis kepada penerima di Aula Bertaqwa Kantor Wali Kota Kendari, Jumat sore, 14 April 2017.
Khofifah meminta dana PKH digunakan dengan baik untuk kebutuhan hidup. Pasalnya, dana ini dikhususkan untuk keluarga miskin. "Bantuan PKH ini tidak boleh digunakan untuk membeli pulsa. Kalau anaknya minta beli pulsa tidak boleh pakai uang dari bantuan PKH," ujar Khofifah langsung disambut tepuk tangan masyarakat penerima PKH.
Baca : Menteri Khofifah Janji Lindungi Suku Mante di Aceh
Menurut Khofifah, pemerintah menggulirkan PKH untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, termaksud di bidang pendidikan dan kesehatan. Bantuan ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi.
Di Kota Kendari jumlah penerima PKH sebanyak 4.762 keluarga dengan anggaran sebesar Rp 9 miliar. Selain PKH, Mensos juga memberikan bantuan sosial lainnya, diantaranya bantuan beras sejahtera (Rastra) kepada 8.787 keluarga dengan anggaran sebesar Rp. 12 miliar.
Bantuan sosial disabilitas kepada 37 jiwa dengan anggaran sebesar Rp 111 juta. Bantuan sosial lanjut usia kepada 60 jiwa dengan anggaran sebesar Rp 120 juta, dan Rp 200 juta untuk bantuan sosial kelompok usaha bersama (Kube) perkotaan kepada 100 keluarga.
Simak pula : Polres: Tak Perlu Ada FPI di Semarang
"Jadi total rekapitulasi bantuan sosial tunai dan non tunai untuk Kota Kendari tahun 2017 dari Kementerian Sosial itu sebesar Rp 21,5 milar," ungkap Khofifah.
Menteri Sosial Khofifah pada Jumat 14 April 2017, berkunjung ke Kota Kendari. Pada kunjungan kerja singkatnya Khofifah menyempatkan memberi kuliah umum di IAIN Kendari dan berkunjung ke panti Wreda di Ranomeeto.
ROSNIAWANTY FIKRI