TEMPO.CO, Jakarta – Dukungan untuk penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan yang menjadi korban teror penyiraman air keras oleh orang tak dikenal terus mengalir. Kini dukungan itu datang dari negeri kincir angin, Belanda.
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda menyatakan keprihatinannya terhadap aksi teror itu. “Mengecam segala bentuk kekerasan dan teror yang dilakukan demi melemahkan penegakan dan penindakan kasus korupsi di Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal PPI Belanda M. Fariz Isnaini dalam keterangan tertulisnya pada Tempo, Jumat, 14 April 2017.
Baca: BREAKING NEWS: Novel Baswedan Disiram Air Keras
PPI Belanda mengimbau kepada seluruh pelajar dan masyarakat Indonesia agar selalu mendukung pencegahan dan pemberantasan korupsi. Mereka juga mengajak masyarakat dan pelajar untuk mengawal pengusutan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan ini hingga tuntas.
Fariz meminta aparat penegak hukum segera mengungkap kasus tersebut. “Mengimbau pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk melakukan pengusutan menyeluruh dan tuntas terkait dengan tindak kekerasan tersebut,” ucapnya.
Simak: Kisah Novel Baswedan 3 Kali Ditabrak tapi Selalu Selamat
PPI, kata Fariz, turut mengapresiasi KPK yang konsisten melakukan pemberantasan korupsi meski kerap menerima risiko ancaman terhadap keselamatan diri dan keluarga.
Sebagai penyidik KPK, Novel tercatat beberapa kali mendapat serangan kala mengusut kasus-kasus besar. Ia pernah ditabrak ketika mengendarai sepeda motor menuju kantornya di Kuningan, Jakarta Selatan. Ia pernah pula dipidana atas meninggalnya tahanan, saat ia menjadi penyidik di Bengkulu, yang terjadi pada 2004.
Lihat: Pengobatan Novel Baswedan, KPK Minta Bantuan Jusuf Kalla
Novel kini tengah mengusut dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik atau e-KTP. Sebelumya ia pernah memimpin penyidikan kasus korupsi simulator SIM di kepolisian.
AHMAD FAIZ