TEMPO.CO, Jakarta - Angola menunjukkan minat untuk membeli pesawat dan kereta buatan Indonesia. Menteri Luar Negeri Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti mengatakan Angola membutuhkan produk tersebut, sehingga berharap bisa menjalin kerja sama dengan Indonesia.
"Angola membutuhkan peralatan tersebut, dan karena itulah saya pikir sangat penting bagi kedua negara bekerja sama," kata Chikoti, setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu, 12 April 2017, di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Chikoti mengatakan kunjungannya ke Indonesia adalah untuk mencari peluang kerja sama kedua negara. Dia mengatakan selama ini kerja sama perdagangan kedua negara telah dilakukan di banyak bidang. Misalnya Angola menjual minyak ke Indonesia, juga mengekspor baja ke Indonesia. Sebaliknya, Angola membeli produk kimia dan minyak sawit dari Indonesia.
Baca: Luanda Jadi Kota Termahal di Dunia
Angola berkeinginan hubungan kedua negara tidak terbatas pada kerja sama yang sudah ada. "Angola ingin mengembangkan ekonomi di bidang pertanian dan membangun sejumlah industri," kata Chikoti. Karena itu, dia percaya dalam waktu dekat pihaknya bisa mempertemukan pelaku bisnis Indonesia dan Angola untuk menindaklanjuti harapan tersebut.
Selain itu, pemerintah Angola berharap bisa mengirim mahasiswa untuk datang ke Indonesia dan bekerja di area teknis. Harapannya agar mahasiswa dan pekerja Angola bisa mendapat pengalaman di Indonesia untuk mengembangkan industri tertentu.
Dalam pertemuannya dengan Kalla, Chikoti juga menyerahkan surat dari Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos untuk Presiden Joko Widodo. Isi surat tersebut adalah keinginan dari Angola agar kedua negara lebih mengeratkan hubungan kerja sama.
AMIRULLAH SUHADA