Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Purbakala Majapahit Dirusak, Siapa Jaga Arca Bersejarah?

image-gnews
Poster gerakan penyelamatan kawasan bekas Kota Kerajaan Majapahit
Poster gerakan penyelamatan kawasan bekas Kota Kerajaan Majapahit "Save Trowulan" di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, (8/11). Trowulan termasuk situs yang terancam di dunia menurut World Monument Fund (WMF), organisasi internasional yang bergerak di bidang pelestarian warisan budaya. ANTARA/Ismar Patrizki
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto - Kepolisian Resor Mojokerto bersama Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan tengah menyidik perusakan bangunan purbakala yang diduga merupakan peninggalan masyarakat zaman Majapahit di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Bangunan diduga pagar atau tembok dari batu bata dan batu andesit yang terpendam dalam tanah di dusun setempat itu dibongkar dan dijarah warga serta dimanfaatkan untuk material pengurukan lahan. Bangunan hanya tersisa beberapa tumpukan batu bata dan batu andesit di sisi utara dan selatan lahan yang dikeruk tersebut.

Baca juga:
Pengawasan Lemah, Situs Diduga Peninggalan Majapahit Dijarah

Lahan ini sebelumnya berupa kebun tebu dan dikeruk sepanjang sekitar 300 meter, lebar 7 meter, kedalaman 1-3 meter. Bangunan memanjang seperti pagar atau tembok dari batu bata dan batu andesit kuno yang banyak terpendam di lahan setempat itu dibongkar begitu saja.

Tempo sempat menelusuri kawasan sekitar lokasi yang dikeruk dan menemukan dua punden atau tempat yang disakralkan masyarakat. Dua punden ini berada di semak-semak kebun tebu di selatan lahan yang telah dikeruk.

Baca pula:
Nasib Pahit Situs Zaman Majapahit

Punden pertama berupa makam atau petilasan yang dianggap sebagai petilasan sesepuh dusun setempat. “Orang-orang menyebut ini makam Mbah Sago,” kata Dicky, warga setempat, Selasa, 11 April 2017. Menurutnya, ketika akan digelar hajatan, masyarakat selalu berziarah ke makam ini. “Biasanya dalang-dalang wayang yang akan naik pentas berziarah ke sini,” ujarnya. Di makam ini, terdapat batu bata kuno ukuran besar yang menjadi lantai makam. Ukuran dan motifnya sama dengan batu bata yang tersisa di lahan kebun tebu yang sudah dikeruk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, menurut arkeolog BPCB Trowulan yang meneliti lokasi, Ahmad Hariri, di makam tersebut juga ditemukan umpak. “Kami menemukan umpak berbentuk segi empat,” kata Kepala Sub-Unit Penyelamatan BPCB Trowulan ini. Umpak zaman Majapahit biasanya terbentuk dari batu dan digunakan sebagai alas dari tiang sebuah bangunan.

Hariri mengatakan bangunan batu bata dan batu andesit yang sudah dirusak itu diduga terkait dengan punden makam atau petilasan sesepuh dusun setempat. “Kemungkinan begitu karena tumpukan batu bata yang tersisa terpendam dalam tanah dan mengarah ke punden tersebut,” katanya.

Sekitar 100 meter dari makam tersebut terdapat punden kedua berupa arca. Arca dari batu andesit ini sudah tidak berbentuk bagian wajah dan badannya. Tidak ada petunjuk pasti bentuk arca dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan diameter 1 meter tersebut. “Orang sini menyebutnya Joko Klenting,” kata Nasir, perajin batu bata di dekat punden.

Meski sudah tidak berbentuk, arca tersebut masih dirawat dan diberi balutan kain putih dan kuning serta kain hitam putih motif kotak-kotak atau saput poleng khas Hindu Bali. Di sebelah arca juga diberi payung dengan motif kain saput poleng. “Banyak orang Bali yang ke punden situ (arca),” ucapnya. Arca ini diduga peninggalan masyarakat Hindu zaman Majapahit.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

20 Juni 2023

Hari Jadi Kota Mojokerto, Pemkot Gelar Pesta Rakyat

Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan menggelar pesta rakyat di Alun-alun Kota Mojokerto setelah dilaksanakan Upacara Hari Jadi ke-105 pada 20 Juni 2023.


Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

26 Desember 2019

Wujud sampah plastik yang mengandung limbah berbahaya dan beracun (B3) yang disimpan dalam kontainer sebelum direekspor ke negara asal di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 29 Juli 2019. ANTARA
Limbah B3, Polres Mojokerto Periksa Manajemen PT Tenang Jaya

Kepolisian Resor Mojokerto memeriksa sedikitnya 12 orang. Di antaranya 3 sopir truk Tenang Jaya, 4 pegawai PT Tenang Jaya, untuk kasus limbah B3 ini.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.