TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 40 jurnalis dan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi bersama-sama menggelar aksi di depan gedung KPK, mendoakan Novel Baswedan yang kini menjalani perawatan di Rumah Sakit di Singapura, Rabu malam, 12 April 2017.
Novel Baswedan adalah seorang penyidik senior KPK. Dia terkenal setelah dikriminalisasi lantaran menggarap kasus simulator SIM. Teror berulang kali memburunya. Diancam, dipidana, hingga ditabrak, pernah dialami Novel. Terakhir, Selasa kemarin, 11 April 2017, dia disiram air keras oleh orang tak dikenal sehingga sebagian wajah dan matanya terluka.
Baca: Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh
'Novel adalah kami' menjadi semboyan para pewarta saat menggelar aksi. Sebagai jurnalis yang kerap meliput isu korupsi, mereka berempati karena penyerangan Novel adalah bentuk intimidasi pada KPK.
"Mungkin Novel sakit, tapi semangatnya tidak pernah luntur, benar kawan-kawan?" kata Mario Pasaribu, wartawan senior yang memimpin orasi. Pertanyaannya dijawab peserta aksi dengan semangat, "Betuuul!"
Acara yang digelar pukul 20.30 di halaman Gedung KPK itu berlangsung sederhana. Jurnalis dan pegawai KPK membawa tulisan-tulisan penyemangat layaknya peserta aksi pada umumnya. Foto Novel disebar. Lingkaran lilin dinyalakan. Ada peserta aksi yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan ada pula yang membacakan puisi. Meski sederhana, aksi berjalan khidmat.
Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Begini Ciri-ciri 2 Pelaku
"Kita ada berapa?" kata Nanang Farid Syam, Penasihat Wadah Pegawai KPK, berteriak pada peserta. Kini ia ganti memimpin orasi. "Kita ada berapa?" katanya lagi. Peserta menjawab, "Satuu!"
Di tengah orasinya Nanang bercerita soal pesan dari Novel yang disampaikan kepadanya. "Dalam kondisi sakit, Novel titip pesan, katanya tolong jaga semangat teman-teman," katanya. Lirih. "Kita buktikan bahwa sebiadab apa pun kita diserang, kita tetap tegak berdiri."
Nanang berharap aksi ini adalah yang terakhir kali untuk KPK. Ia berharap tak ada lagi empati yang perlu diberikan untuk KPK karena tragedi. Dan, ia meminta agar semua masyarakat tak perlu takut untuk menyuarakan kebenaran. "Musuh kita bukan sekadar teror. Musuh kita adalah ketakutan kita sendiri," katanya.
Baca: Novel Baswedan Berobat ke Singapura, Rumahnya Dijaga Ketat
Acara berakhir sekitar pukul 21.00. Sebelum ditutup, peserta aksi memanjatkan doa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan dan keselamatan lembaga antirasuah.
Sebelum akhirnya berobat ke Singapura pada Rabu, 12 April 2017, Novel sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading dan Rumah Sakit Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta Pusat.
MAYA AYU PUSPITASARI
Video Terkait:
Sejumlah LSM Gelar Aksi Solidaritas untuk Novel Baswedan di Depan Gedung KPK
Aksi Solidaritas Novel Baswedan, Aktivis Anti Korupsi Riau Gelar Bakar Lilin dan Pembacaan Puisi