TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kepolisian Resort Jakarta Utara telah rampung melakukan penyidikan di kediaman penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Selasa sore, 11 April 2017. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Nasriadi mengatakan timnya telah mengambil sampel cairan air keras yang disiramkan ke Novel.
Baca: Novel Baswedan Disiram Air Keras, Jokowi: Tindakan Brutal
"Kami telah mengamankan cairan itu dari tiga tempat. Cairan itu diduga disiramkan ke Pak Novel," kata Nasriadi saat keluar dari kediaman Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017. Menurut dia, cairan tersebut berupa zat asam. "Hasil sementara zat asam, tapi untuk jenisnya, masih proses."
Dia mengatakan tim penyidik sudah berkoordinasi dengan tim Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Polri untuk menentukan jenis cairan itu. "Hasilnya nanti tunggu proses," ujarnya.
Baca: Kepada Mahfud MD, Novel Baswedan Ceritakan Indikasi Penyerangnya
Selain mengambil sampel cairan air keras, kata Nasriadi, tim Polres Jakarta Utara juga memeriksa beberapa saksi tambahan. Hingga petang ini, penyidik telah memeriksa 14 saksi. "Mereka yang mengetahui, melihat, atau mendengar kejadian itu sudah kami periksa," ujarnya.
Tim juga menyita rekaman CCTV dari kediaman Novel. Meski demikian, dia masih enggan mengungkapkan detail pelaku penyiram Novel. Nasriadi juga bungkam saat dikonfirmasi CCTV di kediaman Novel menyimpan rekaman pelaku atau tidak.
Baca: Polisi Sebut Dua Pelaku Penyerangan Novel Berjaket Hitam
Novel Baswedan disiram air keras di mukanya usai salat subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan. Masjid itu berjarak sekitar 7 rumah dari kediaman Novel. Novel disiram air keras oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor. Penyidik KPK itu berusaha menghindar namun tubuhnya justru membentur pohon nangka sehingga menyebabkan luka di kening. Kini Novel dirawat di Rumah Sakit Jakarta Eye Center. Kornea matanya diduga terkena cairan tersebut.
LINDA TRIANITA