TEMPO.CO, Padang - Sebanyak 497 sekolah menengah atas dan sederajat di Sumatera Barat menggelar ujian nasional, Senin, 10 April 2017. Namun yang menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) hanya 160 sekolah. "Baru sekitar 40 persen sekolah di Sumatera Barat yang menggelar UNBK," ujar Koordinator UNBK Sumatera Barat Nasmeri, Senin, 10 April 2017.
UNBK di 160 sekolah tersebut diikuti 22.726 siswa. Sedangkan UNKP (ujian nasional berbasis kertas dan pensil) diselenggarakan di 337 sekolah dan diikuti 30.328 siswa.
Baca Juga:
Baca: Polisi Tuban Tangkap Mahasiswa Penjual Kunci Jawaban UNBK
Menurut dia, ada sejumlah penyebab sekolah tak menggelar UNBK, di antaranya infrastruktur yang tidak mencukupi serta jaringan Internet dan listrik yang terbatas. "Banyak sekolah yang komputernya tidak cukup untuk UNBK," ucap Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumatera Barat itu.
Nasmeri menuturkan pelaksanaan UNBK dibagi menjadi tiga sesi, yakni pada pukul 07.30, 11.30, dan 13.30 WIB. Pembagian waktu ini ditempuh lantaran keterbatasan jumlah komputer. Ia juga telah berkoordinasi dengan PLN dan Telkom untuk mengantisipasi padamnya listrik dan rusaknya jaringan. Setiap sekolah juga menyiagakan genset untuk antisipasi.
Simak: Puluhan Peserta UNBK SMK di Jember Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berharap tahun depan semua sekolah di wilayahnya sudah menggelar UNBK. Ia meminta pihak sekolah kreatif dalam membangun infrastruktur sekolah. "Tahun ini, belum semua sekolah yang menggelar ujian menggunakan komputer. Kami berharap tahun depan secara bertahap sudah 100 persen siswa menggelar UNBK," tuturnya.
Lihat: UNBK di Surabaya, Sejumlah SMK Alami Gangguan Teknis
Irwan berujar, pihak sekolah memiliki peluang menampung partisipasi masyarakat yang akan membantu infrastruktur sekolah. Bantuan tersebut tidak dianggap pungli.
ANDRI EL FARUQI