Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Evakuasi Longsor Nganjuk Belum Bisa Dilakukan, Drone Diturunkan  

image-gnews
Ilustrasi longsor. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Ilustrasi longsor. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CONganjuk - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk belum bisa memulai evakuasi lima korban yang tertimbun longsor. Luasnya lokasi longsor yang berada di dasar jurang sedalam satu kilometer menyulitkan mobilisasi peralatan berat.

Dalam rapat koordinasi evakuasi korban longsor yang dilakukan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman, Kepala Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Besar Joko Sardono, dan Kepala BPBD Nganjuk Soekonjono, diputuskan tim akan mempelajari dulu situasi sebelum memulai evakuasi. “Kita akan lakukan mitigasi terlebih dulu menggunakan drone,” kata Taufiqurrahman, Senin dinihari, 10 April 2017.

Baca: 5 Warga Lereng Gunung Wilis di Nganjuk Tertimbun Tanah Longsor

Menurut Taufiq, lokasi longsor sangat luas, mencapai 9 hektare. Longsoran ini juga terjadi di dasar jurang sedalam satu kilometer yang merupakan aliran sungai. Kondisi ini tidak memungkinkan masuknya peralatan berat ke bawah karena medan yang sangat terjal. 

Satu-satunya jalan yang bisa ditempuh adalah melakukan evakuasi manual menggunakan sumber daya manusia dan peralatan seadanya. Namun, dengan luasan longsor yang mencapai 9 hektare, upaya ini akan cukup berat. Selain itu, ancaman longsor susulan ke dasar jurang turut menjadi ancaman bagi petugas saat melakukan evakuasi.

Penggunaan drone atau pesawat tanpa awak, menurut Taufiq, adalah satu-satunya cara untuk mengetahui kondisi di puncak tebing. Selain mengetahui potensi terjadinya longsor susulan, kamera drone akan bisa memotret penyebab longsor yang terjadi di tengah tingginya intensitas hujan di kawasan Gunung Wilis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, tim BPBD harus memikirkan penumpukan material longsor yang menimpa seluruh ruas sungai. Tumpukan material tanah ini menyumbat aliran sungai sehingga membentuk bendungan alam. “Bisa terjadi banjir bandang ke bawah kalau sewaktu-waktu ambrol,” kata Soekonjono. 

Lima warga dikabarkan tertimbun longsor yang terjadi di Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Longsor yang terjadi pada Ahad pukul 14.00 WIB itu berada di kawasan lereng Gunung Wilis dengan areal longsor mencapai sembilan hektare. Areal tersebut merupakan perkebunan cengkeh dan mangga milik warga Desa Kepel. 

Data sementara yang dihimpun petugas BPBD, terdapat lima penduduk yang tertimbun material longsor. Mereka adalah Khodri, 15 tahun, seorang pelajar; Doni (23), pekerja swasta; Dwi (17), pelajar; Bayu (14), pelajar. Keempatnya warga Desa Sumber Bendo, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Sedangkan korban lainnya adalah Paidi, 55 tahun, warga Dusun Janti, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos. 

Soekonjono menjelaskan, bencana longsor itu sebenarnya sudah diprediksi akan terjadi oleh BPDB setempat. Selain tergolong labil dengan intensitas hujan yang deras, longsor sudah terjadi sejak tiga hari lalu. “Kami sudah melarang warga berada di lokasi karena diprediksi akan terjadi longsor,” katanya. 

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

10 jam lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

11 jam lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

12 jam lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

1 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

1 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

1 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

2 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

4 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.


Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

5 hari lalu

Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang ambles di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengupayakan penanganan sementara dengan melakukan pemasangan tiang pancang guna memperkuat bagian yang terdampak longsor dan penanganan permanen baru akan dilakukan pascalebaran 2024 dalam waktu tiga bulan penanganan. ANTARA/Henry Purba
Jalan Tol Bocimi Kembali Beroperasi Pasca Longsor, Satu Lajur KM 64+600 B Dibuka Fungsional

Pertimbangan hanya membuka satu lajur tol Bocimi dilakukan atas dasar keselamatan.


Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

7 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

Hujan berkepanjangan memicu banjir dan longsor di Minahasa Utara. Lebih dari seribu jiwa terdampak.