TEMPO.CO, Jakarta - Ahli digital forensik Ruby Alamsyah menjelaskan, bahwa cara Haikal dan kawan-kawan membobol situs tiket online sangat simpel. Yaitu dengan menemukan data berupa username dan password situs itu.
Setelah mendapatkan data itu, mereka lantas membeli tiket dari maskapai penerbangan dan menjualnya lewat media sosial dengan harga miring. Mereka mengambil keuntungan 50 persen dari harga tiket yang dijual.
"Menurut saya apa yang dia lakukan ini sangat simpel," ucap Ruby saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 April 2017.
Baca :
Haikal Tersangka Hacker Ribuan Situs, Polisi: Dia Pemuda Tertutup
Haikal Peretas 4.600 Situs, Pengamat: Jadi Hacker Tak Perlu Jenius
Berbeda misalnya dengan kegiatan membobol tingkat tinggi. Orang mahir membobol serta mahir menghilangkan jejak-jejaknya. "Terbukti juga mereka (Haikal) melakukan kegiatan ini dan mudah ditangkap penegak hukum," kata dia.
Dia menjelaskan ada dua tahapan untuk melakukan pembobolan seperti yang dilakukan Haikal. Yaitu, gathering information dan scanning. Dengan dua tahapan ini maka informasi bisa didapatkan, dan akhirnya dieksploitasi.
Menurut Ruby, pengetahuan mengenai hacking sudah terbuka luas di internet. Selain ilmunya, ada juga tools-nya, hingga forum secara terbuka. "Banyak anak-anak muda sama kayak dia (Haikal), pintar, tetapi banyak yang sadar akan risiko dan sadar bahwa tidak boleh melanggar aturan," demikian Ruby.
Menurut catatan kepolisian, Haikal bernama lengkap Sultan Haikal M. Aziansyah alias Emre alias Sultan Ekel. Dia ditangkap di Pesona Gintung Residen Blok F Nomor 29, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Kamis, 30 Maret 2017. Dia diduga sebagai pembobol situs Tiket.com bersama tiga temannya yang dikenalnya lewat Facebook.
Simak : Kawanan Haikal Peretas Ribuan Situs, Siapa Gantengers Crew Ini?
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari penangkapan Haikal dan 3 kawannya, seperti 4 handphone merk Iphone, 3 handphone merk Samsung, 3 kartu ATM, 2 kartu SIM, 2 laptop, buku tabungan bank BCA dengan isi Rp 212 juta, dan router wi-fi. Ada juga kartu mahasiswa, sepeda motor, 1 unit rumah di Kalimantan Timur, dan uang Rp 212 juta dari tabungan itu.
REZKI ALVIONITASARI