Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Ponorogo, BPBD Perluas Zona Pencarian Korban  

image-gnews
Seorang warga membuka album foto yang ditemukan oleh tim SAR gabungan ketika mencari korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 6 April 2017. Hingga hari ke enam bencana longsor tersebut, tim SAR masih mencari sekitar 25 korban yang masih tertimbun longsor itu. ANTARA/Zabur Karuru
Seorang warga membuka album foto yang ditemukan oleh tim SAR gabungan ketika mencari korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, 6 April 2017. Hingga hari ke enam bencana longsor tersebut, tim SAR masih mencari sekitar 25 korban yang masih tertimbun longsor itu. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.COPonorogo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, memperluas zona pencarian dan evakuasi korban tanah longsor di Desa Banaran dengan tujuan memperlancar aliran lumpur serta mengantisipasi banjir bandang.

"Kami tetapkan zona baru di sektor D yang ada di bawah untuk memperlancar aliran lumpur dan antisipasi banjir bandang," kata Kepala BPBD Ponorogo Sumani di sela proses evakuasi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kamis, 6 April 2017.

Dia menjelaskan, zona baru tidak diproyeksikan sebagai lokasi baru pencarian korban longsor. Namun lebih dimaksudkan untuk membedah tumpukan timbunan tanah yang sempat tersendat di sektor C.

Baca: Longsor Ponorogo: Di Balik Tawa Anak-anak yang Belajar di Masjid

Selain itu, kata Sumani, keputusan yang telah dirapatkan bersama semua unsur tim SAR gabungan, mulai BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan dinas kesehatan, itu untuk mengantisipasi potensi banjir bandang yang sangat mungkin terjadi seiring dengan hujan deras yang terjadi selama proses pencarian berlangsung.

"Semoga dengan adanya sektor D ini mampu memperlancar jalannya proses evakuasi. Sebab, sejak dua hari lalu, dalam proses pencarian belum berhasil ditemukan lagi korban hilang yang tertimbun tanah longsor," tutur Sumani.

Sejak hari pertama pencarian korban dilakukan pada Minggu, 2 April 2017, operasi SAR di tiga sektor yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni zona A, B, dan C, selalu dihentikan setiap siang atau menjelang sore sekitar pukul 14.00 WIB akibat cuaca buruk (hujan).

Baca: Polisi Perketat Pintu Masuk ke Lokasi Longsor Ponorogo, Ada Apa?

Kondisi memburuk sejak dua hari lalu karena intensitas curah hujan tinggi sehingga memicu longsor kecil di sektor A, juga sempat membuat panik tim relawan dan unsur SAR.

Potensi bencana susulan tak hanya longsor yang masih mungkin terjadi di sekitar lereng Gunung Gede, yang dilaporkan ada temuan rekahan memanjang kanan-kiri dari titik longsor utama. Namun, yang lebih membahayakan penduduk dan tim relawan saat ini, adalah ancaman banjir bandang. Sebab, hujan dari arah puncak hingga permukiman telah menyebabkan material lumpur longsoran sepanjang 1,5 kilometer di arah pemukiman menjadi lembek dan jenuh air.

Baca: Kenapa Evakuasi Longsor Ponorogo Lebih Sulit dari Banjarnegara 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi tersebut masih diperparah oleh tiga sumber air di sekitar lokasi longsor yang tertimbun material tanah, sehingga dimungkinkan mencari celah jalan keluar baru yang memicu pergerakan tanah lanjutan.

"Yang terdampak jika banjir bandang sampai 200 perumahan. Jika tidak dibuka sektor D dan dibersihkan, akan banyak korban," kata Sumani.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Jawa Timur Benny Sampirwanto mengatakan tim penanganan bencana menambah sektor pencarian bencana longsor di titik D. Menurut dia, unit K9 sudah menemukan perkiraan titik bau jasad korban. Di sektor D ini tim juga membuat akses aliran air dari sektor A, B, dan C yang tertutup karena pembukaan jalan baru agar tidak mengalir ke rumah warga.

Baca: Cegah Longsor Ponorogo Terulang, BPBD Jawa Timur Usulkan 2 Hal Ini

Dalam pencarian pada Rabu, 5 April 2017, terjadi dua kali longsor kecil pada pukul 13.15 WIB dan 14.45 WIB. Longsoran kecil tersebut terjadi karena kondisi tanah di bukit yang retak. "Untuk meminimalkan longsor yang tidak diinginkan, petugas melakukan penyemprotan tanah guna mengendalikan jatuhnya tanah atau longsor," tutur Benny dalam siaran persnya, Kamis. 

Proses pencarian korban selama ini belum optimal karena rata-rata pencarian hanya 6 jam. Alasannya cuaca yang tidak mendukung. Diperkirakan, cuaca bakal masih hujan hingga Sabtu, 8 April 2017.

Baca: BPBD Jawa Timur: Wilayah Longsor Ponorogo Termasuk Rawan Bencana

Sebanyak 867 personel terlibat dalam penanganan longsor ini, yakni dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dinas sosial, dan relawan. Sebanyak 10 alat berat dipergunakan, dengan satu unit mengalami kerusakan. Dari 28 orang yang dinyatakan hilang, baru tiga orang yang ditemukan. 

ANTARA | NI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

2 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

2 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

2 hari lalu

Petugas menyingkirkan material longsor yang menutup jalur rel kereta api di lintas stasiun Karanggandul-Karangsari, Banyumas, Jateng, Senin 4 Desember 2023. Perjalanan kereta api yang melintas di DAOP 5 Purwokerto, dialihkan memutar melalui Bandung atau Semarang imbas jalur kereta tertutup material longsor akibat curah hujan tinggi pada Senin 4 Desember dini hari. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

Kereta yang sedianya melintasi lokasi longsor diminta berhenti menunggu proses pembersihan jalur.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

2 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

2 hari lalu

Tim SAR gabungan mengevakuasi dua jenazah di lokasi longsor Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

Tiga dari 10 korban longsor di Cipongkor Bandung Barat sudah ditemukan. Warga yang mengungsi disarankan tidak kembali dulu ke rumahnya.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

4 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

4 hari lalu

Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sirnasari RT 07/04, Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret 2023. Hujan deras pada Selasa malam mengakibatkan tebingan tanah setinggi 30 meter dan lebar 15 meter longsor dan menyebabkan dua warga meninggal dunia, enam warga luka-luka, sementara empat warga lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA/Arif Firmansyah
Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.


45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

5 hari lalu

59 Perjalanan Kereta Api Terdampak Banjir Semarang, Ribuan Tiket Dibatalkan
45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

BPBD mencatat setidaknya 45 rumah rusak akibat banjir, longsor dan pohon tumbang di Kota Semarang.


Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

12 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

Total korban banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat mencapai 28 korban meninggal dunia.


Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

14 hari lalu

Warga memanggul karung berisi bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 12 Maret 2024. Akses menuju lokasi bencana tersebut yang terputus membuat warga kesulitan mendapatkan bantuan. TEMPO/Fachri Hamzah.
Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

Sepanjang jalan menuju Langgai, masih banyak lumpur yang dibawa banjir bertumpuk di depan rumah warga.