Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Longsor Ponorogo Mulai Jemu, Pembangunan Rumah Tertunda  

image-gnews
Sejumlah murid SDN Banaran mengikuti proses belajar mengajar di Masjid Ibadus Sholihin, Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 5 April 2017. Untuk sementara mereka belajar di masjid itu karena sekolahnya digunakan sebagai tempat penampungan logisitik untuk bencana longsor. ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah murid SDN Banaran mengikuti proses belajar mengajar di Masjid Ibadus Sholihin, Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 5 April 2017. Untuk sementara mereka belajar di masjid itu karena sekolahnya digunakan sebagai tempat penampungan logisitik untuk bencana longsor. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembangunan rumah darurat bagi warga Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, yang rusak akibat bencana longsor pada Sabtu pekan lalu tertunda. Awalnya, pendirian 14 dari 31 bangunan diagendakan pada Rabu, 5 April 2017.

“Masih menunggu syarat administrasi,” kata pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Sumani, Rabu.

Baca juga: Longsor di Ponorogo, Ini Penyebabnya Menurut Pakar LIPI

Menurut dia, syarat administrasi yang harus dipenuhi, seperti surat tanggap darurat dari masyarakat. Selain itu, untuk mendirikan rumah darurat, lokasinya harus di lahan milik warga. “Mesti satu paket (31 unit rumah). Kalau tidak begitu, nanti kami yang kerepotan juga,” ujarnya.

Bangunan rumah bagi warga yang terdampak bencana longsor direncanakan berukuran 5 x 8,5 meter. Adapun konstruksinya terbuat dari kayu dan berdiri di ladang milik warga dengan lokasi yang berpencar.

Lokasi yang ditetapkan itu, kata Sumani, dinilai layak dan aman dari kemungkinan longsor susulan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, tim kaji cepat Universitas Gadjah Mada, dan TNI Angkatan Darat telah melihatnya secara langsung.

“Sejumlah material sudah didatangkan, tapi belum digunakan karena menunggu administrasi terpenuhi,” ucapnya.

Komandan Kodim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto menilai proses relokasi selambat-lambatnya dilakukan pada 2-3 pekan pascabencana. Jika lebih dari masa itu, sekitar 200 warga yang saat ini mengungsi akan menghadapi masalah baru. “Rawan gangguan psikologis. Karena itu, sebaiknya langsung relokasi permanen,” ujarnya.

Bencana itu memang membuat warga trauma. “Pikiran tidak tenang, apalagi sekarang lebih banyak diam,” ujar Partin, 39 tahun, salah seorang pengungsi, Rabu.

Pengungsi perempuan lebih banyak duduk-duduk di teras rumah pengungsian. Mereka saling berkeluh kesah tentang musibah yang baru saja dialami. Partin dan pengungsi lain mulai jenuh. Mereka ingin segera tinggal di rumah baru dan beraktivitas normal seperti sebelum terjadi bencana longsor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Untuk mandi saja harus antre atau pergi ke rumah lain yang jauh,” tuturnya.

Para pengungsi, ujar dia, mulai mandi sekitar pukul 07.00. Setelah itu, mereka kembali ke pengungsian untuk menunggu jatah sarapan. Hingga malam, aktivitas tersebut dilakoni mereka.

“Sudah mulai tidak betah seperti ini terus,” kata perempuan yang rumahnya ikut tertimbun material longsor itu.

Simak juga: Kenapa Evakuasi Longsor Ponorogo Lebih Sulit dari Banjarnegara

Hal senada diungkapkan Ratun, 70 tahun. Ia merasa tidak nyaman tinggal di pengungsian meski kebutuhan makan dan pakaian sudah tercukupi. Sebelum rumahnya tertimbun longsor, nenek ini biasa memberi makan kambing peliharaannya.

“Kami berharap pemerintah membuatkan rumah baru,” ujarnya.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Video Terkait:
Tiga Korban Longsor Ponorogo, Tim SAR Terus Melakukan Pencarian
Longsor Hancurkan Rumah Sopir, 2 Anaknya Terluka, Satu Meninggal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

1 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

1 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

1 hari lalu

Petugas menyingkirkan material longsor yang menutup jalur rel kereta api di lintas stasiun Karanggandul-Karangsari, Banyumas, Jateng, Senin 4 Desember 2023. Perjalanan kereta api yang melintas di DAOP 5 Purwokerto, dialihkan memutar melalui Bandung atau Semarang imbas jalur kereta tertutup material longsor akibat curah hujan tinggi pada Senin 4 Desember dini hari. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

Kereta yang sedianya melintasi lokasi longsor diminta berhenti menunggu proses pembersihan jalur.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

2 hari lalu

Tim SAR gabungan mengevakuasi dua jenazah di lokasi longsor Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

Tiga dari 10 korban longsor di Cipongkor Bandung Barat sudah ditemukan. Warga yang mengungsi disarankan tidak kembali dulu ke rumahnya.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

3 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

3 hari lalu

Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sirnasari RT 07/04, Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret 2023. Hujan deras pada Selasa malam mengakibatkan tebingan tanah setinggi 30 meter dan lebar 15 meter longsor dan menyebabkan dua warga meninggal dunia, enam warga luka-luka, sementara empat warga lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA/Arif Firmansyah
Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.


45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

5 hari lalu

59 Perjalanan Kereta Api Terdampak Banjir Semarang, Ribuan Tiket Dibatalkan
45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

BPBD mencatat setidaknya 45 rumah rusak akibat banjir, longsor dan pohon tumbang di Kota Semarang.


Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

11 hari lalu

Puluhan rumah di Nagari Ganting Mudiak Utara Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rata dengan tanah usai diterjang banjir. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Menjadi 25 Orang, 4 Orang Masih Hilang

Total korban banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat mencapai 28 korban meninggal dunia.


Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

14 hari lalu

Warga memanggul karung berisi bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Langgai, Gantiang Mudiak Utara Surantiah, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 12 Maret 2024. Akses menuju lokasi bencana tersebut yang terputus membuat warga kesulitan mendapatkan bantuan. TEMPO/Fachri Hamzah.
Kampung Langgai Sumatra Barat Masih Terisolir Seminggu Setelah Diterjang Banjir Bandang

Sepanjang jalan menuju Langgai, masih banyak lumpur yang dibawa banjir bertumpuk di depan rumah warga.