TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan jalan tol ruas Medan-Binjai bisa difungsikan pada saat mudik Lebaran 2017. Hal ini untuk mengurangi kemacetan di jalan arteri yang menjadii jalur utama lalu lintas Medan-Aceh.
Namun, Basuki mengatakan percepatan tersebut masih terkendala sejumlah lahan yang belum dibebaskan.
"Percepatan pembangunan tol masih terkendala masalah lahan. Kalau lahannya cepat maka konstruksi juga akan cepat," kata Basuki dalam siaran tertulisnya, Rabu, 5 April 2017.
Pembangunan jalan tol yang dikerjakan PT Hutama Karya ini memiliki panjang 25,44 kilometer yang terdiri dari tiga seksi. Seksi pertama ialah Tanjung Mulia-Helvetia sepanjang 6,07 kilometer.
Progres fisik di bagian itu baru mencapai 16,71 persen. Sebab, lahan yang dapat dibebaskan mencapai 67 persen dari 33,66 hektare. "Target penyelesaian konstruksinya pada Desember 2017," katanya.
Seksi kedua adalah Helvetia-Sei Semayang sepanjang 9,05 kilometer. Progres fisiknya telah mencapai 88,43 persen, dengan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 97 persen dari 46,36 hektare. Seksi ketiga Sei Semayang-Binjai sepanjang 10,31 kilometer. Progres fisiknya mencapai 86,27 persen, dengan progres pembebasan lahan 99,48 persen dari 61,04 hektare.
Menurut Basuki, kendala yang dihadapi pada seksi dua dan tiga adalah lokasi lahan yang belum bebas terletak pada lokasi pembangunan jalan kases. Sedangkan untuk jalan utamanya tidak mengalami kendala.
"Hal ini akan diselesaikan dan ditargetkan konstruksi kedua seksi ini Juli 2017 dan bisa digunakan pada saat mudik Lebaran," ujarnya.
FRISKI RIANA