TEMPO.CO, Bandung - Seribuan liter oli milik PT. CGNPM di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat tumpah hingga mencemari Sungai Cibinbin. Melubernya oli tersebut ke aliran sungai menyebabkan para petani Desa Laksanamekar, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat mengalami gagal panen.
Kepala Kepolisian Resor Cimahi Ajun Komisaris Besar Ade Ary Syam mengatakan, jumlah oli yang mencemari sungai itu diperkirakan mencapai seribuan liter. Jumlah tersebut dihitung dari kapasitas storage oli yang katupnya mengalami kerusakan. Kejadian tersebut terjadi pada 23 Maret 2017.
"Setelah dilakukan pengecekan oleh pihak maintenance, bahwa melubernya oli pada tempat penampungan tersebut diakibatkan oleh patahnya katup besi pembuangan oli yang berada di boiler," ujar Ade saat dihubungi Tempo, Rabu, 5 April 2017.
Ia mengatakan, oli tersebut terbawa aliran sungai hingga mencemari kawasan Waduk Saguling. Akibatnya, sejumlah sawah di kawasan Laksanamekar terpapar limbah oli tersebut.
Tong berisi oli yang diambil dari Cibingbin. (Tempo/Prima Mulia)
"Sungai Cibinbin yang telah tercemar mengaliri sawah-sawah di Desa Laksanamekar, akibatnya para petani di lokasi tersebut mengalami gagal panen," ujarnya.
Atas kejadian itu, polisi telah memeriksa sejumlah saksi dari PT CGNPM. "Kami sedang melakukan penyelidikan," ujar Ade.
Hingga saat ini petugas dari pemerintahan Kabupaten Bandung Barat masih melakukan pembersihan terhadap limbah oli yang masih berada di aliran sungai.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Bandung Barat Apung Ahadiyat mengatakan, akibat tumpahnya oli tersebut sekitar 2 hektar sawah di Desa Laksanamekar mengalami gagal panen.
"Ada sekitar 2 hektar sawah yang gagal panen. Sawah itu dikeolala oleh 14 keoala keluarga. Tapi, semua kerugian sudah ditanggung oleh pihak perusahaan," kata Apung.
Ia pun mengatakan, setelah dihitung limbah oli yang masuk ke aliran sungai berjumlah seribu liter. Limbah oli tersebut secara berangsur sedang dikeluarkan dari aliran sungai.
"Sekarang sudah ada progress. Sudah ada 700 liter oli yang diangkat," kata dia.
Agar kejadian tersebut tidak terulang, ia katakan, pihak pemerintah telah meminta asuransi dan melakukan pengawasan terhadap limbah oli tersebut.
"Kami sudah memnita asuransi dan mendorong perusahaan agar menhelola limbah dengan baik dengan menggandeng pihak ketiga," ujar dia.
IQBAL LAZUARDI S