TEMPO.CO, Cilegon - Hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Provinsi Banten sejak Selasa malam 4 April 2017, mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Salah satunya banjir terjadi di wilayalah Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon yang melumpuhkan akses transportasi menuju kawasan wisata pantai Anyer Kabupaten Serang dan kawasam Industi di Cilegon pada Rabu, 5 April 2017.
Pantauan Tempo, banjir di kawasan itu tercatat mencapai 1 meter. Akibatnya lalu lintas macet total dan nyaris tidak bergerak. Sejumlah pengendara motor yang nekat melintas terpaksa mendorong kendaraannya karena tidak sanggup melewati banjir. Tidak sedikit pengguna jalan yang terpaksa memarkir kendaraannya di jalan tersebut. Bahkan banyak kendaraan yang mogok.
Baca : Banjir Bandang Terjang 3 Kecamatan di Bojonegoro
Seorang pengguna Jalan, Hikmatullah 31 tahun, warga, Kecamatan Ciwandan, terpaksa harus kembali ke pusat kota Cilegon. Padahal dia hendak menuju ke obyek wisata pantai Anyer. Menurut dia, jalan di wilayah Ciwandan menuju Anyer tidak bisa dilalui kendaraan. "Terpaksa harus balik lagi, karena tidak mungkin bisa lewat," ujarnya.
Menurutnya, banjir kali ini diakui lebih besar dari biasanya. Kawasan yang biasa tidak terkena dampak kini turut tenggelam. “Ini banjir paling parah, semuanya tenggelam, bahkan dibeberapa titik ketinggian air kisaran diatas 1,5 meter," tegasnya.
Kepala Seksi Tanggap Darurat pada BPBD Kota Cilegon Afuh Mafruh mengatakan, setidaknya ada dua Kecamatan di Kota Cilegon yang terndam banjir cukup parah, yakni Ciwandan dan Citangkil. “Paling parah di Ciwandan. 1 meter di jalan utama dan 1,5 meter di dalam lingkungan,” katanya.
Lihat : Megawati Pensiun, Apa Dampaknya Bagi Kinerja Partai di Pilkada
Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Dana Sulaksani mengatakan, diduga penyebab banjir yang terjadi di wilayah Ciwandan diakibatkan adanya penyempitan drainase di wilayah tersebut. “Masalahnnya sama seperti banjir sebelumnya yakni adanya penyempitan saluran air," ujar Dana.
Dana mengklaim, saat ini ketinggian air mulai surut. Dan warga pun mulai membersihkan rumah mereka yang terendam banjir. “Saat ini petugas bersama dengan warga juga sedang membuat dapur umum untuk warga yang menjadi korban banjir,” katanya.
WASI’UL ULUM