TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat sepanjang Maret 2017 terjadi 75 kali bencana longsor. Tren bencana turun dibanding Februari 2017 yang mencatatkan 85 kali peristiwa longsor dan 4 banjir bandang di seluruh Indonesia.
“Masing-masing daerah punya karakteristik geologi masing-masing, kita tidak bisa bilang trennya turun berarti juga aman,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah, PVMBG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Supriyati Dwi Andreastuti saat dihubungi Tempo, Selasa, 4 April 2017.
Supriyati mengatakan, bulan April ini potensi bencana longsor juga masih harus diwaspadai. “Gambaran umum untuk April ini hampir mirip dengan Maret. Masih tetap harus waspada walaupun kecenderungan peristiwanya dari Januari, Februari, Maret, trennya cenderung turun,” kata dia.
Baca: Longsor Ponorogo,Cerita Pilu Ibu Muda Kehilangan 8 Anggota Famili
PVMBG mencatat sepanjang Maret 2017 ini bencana longsor terjadi di 16 provinsi di Indonesia. Sebagian besar, sekitar 70 persennya terjadi di Pulau Jawa berupa longsor dan amblasan. Jawa Barat menjadi daerah dengan peristiwa gerakan tanah terbanyak dengan 23 kejadian, disusul Jawa Tengah, 14 kejadian, dan Jawa Timur 1 kejadian.
Sepanjang Maret 2017 bencana longsor menelan 13 korban jiwa di tiga daerah. Korban jiwa terbanyak akibat bencana longsor terjadi di Sumatera Barat, disusul Jawa Barat 3 orang, dan DIY 2 orang. Dampak kerusakan akibat bencana longsor sepanjang April menyebabkan 157 rumah rusak dan 155 bidang jalan rusak.
PVMBG mencatat pada Februari 2017 peristiwa longsor terjadi di 13 provinsi. Jawa Tengah menduduki peringkat pertama dengan 25 kali peristiwa bencana longsor dan 2 kali banjir bandang, disusul Jawa Timur dengan 21 kali bencana longsor dan 1 kali peristiwa banjir bandang. Jawa Barat berada di peringkat tiga dengan 16 kali peristiwa longsor di bulan itu.
Baca: Longsor Ponorogo, Timbunan Disemprot Air buat Evakuasi Korban
Bencana longsor pada Februari 2017 mengakibatkan 17 orang meninggal dunia Bali (13 orang), Jawa Tengah (2 orang), serta Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing 1 orang. Bencana longsor di bulan itu mengakibatkan 174 rumah rusak, dan 207 bidang jalan rusak.
Supriyati mengatakan, potensi bencana gerakan tanah bergantung pada karakteristik geologi masing-masing wilayah. Pada awal April ini misalnya, peristiwa bencana longsor terjadi di Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada 1 April 2017 pukul 06.00 WIB. “Tim tanggap darurat PVMBG masih di sana,” kata dia.
PVMBG merilis laporan awal bencana longsor di Ponorogo itu dengan mengklasifikasikan gerakan tanahnya berupa longsoran aliran bahan rombakan. Catatan sementara 22 rumah warga tertimbun, 24 orang selamat, 17 orang hilang, 11 tertimbun. Panjang tanah longsor diperkirakan mencapai 800 meter dan amblas ke bawah hingga 10 meter.
Daerah longsor berada di lokasi zona gerakan tanah menengah sampai tinggi yang berpotensi longsor dengan pemicu hujan dengan durasi tinggi di atas normal. Lokasi longsor berada di daerah dengan kemiringan lereng terjal di atas 45 derajat dan minim tanaman keras dan berakar kuat yang berfungsi menahan lereng.
Supriyati mengatakan, PVMBG akan menerbitkan rekomendasi untuk penanganan mitigasi pasca bencana longsor itu setelah tim yang dikirimnya merampugnkan penelitian di sana. “Kita harus memeriksa ke lapangan,” kata dia.
AHMAD FIKRI