TEMPO.CO, Jakarta - Kesan pertama penceramah asal India, Zakir Naik, ketika ditanya soal Indonesia, ia menjawab dengan pujian bahwa negeri ini damai. "Alhamdulillah, Indonesia adalah negara yang damai. Saya berdoa kepada Allah SWT agar negara ini makmur,” ucapnya setelah bertemu dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifili Hasan, Jumat, 31 Maret 2017.
Zakir datang ke Indonesia untuk serangkaian acara ceramah di sejumlah kota. Selama 12 hari keliling Indonesia, salah satunya ke kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Minggu, 2 April 2017. Kemudian ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin, 3 April.
Baca: Ceramah Zakir Naik di bandung Uraikan Soal Muslim Palsu
Pada Selasa, 4 April, Zakir diagendakan berceramah di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Setelah itu, dia ke Bekasi, Jawa Barat. Zakir akan berceramah di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Sabtu, 8 April, dan dilanjutkan ke kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Senin, 10 April.
Zakir merupakan penceramah kondang. Saat ceramah, undangan membeludak tidak hanya dari kalangan muslim, tapi juga berbagai penganut agama lain. Topik ceramah Zakir seputar perbandingan agama sehingga kerap mengundang perdebatan.
Baca:
Jawaban Zakir Naik Ketika Ditanya Tentang Kelahiran Tuhan
Dia mengaku senang bisa hadir di Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Zakir sungguh tak mengetahui bahwa dia begitu populer di Indonesia. Ia lantas mengungkapkan kekagumannya. “Fakta bahwa tidak pernah ada pasukan Islam yang masuk Indonesia. Penyebar agama Islam ke Indonesia adalah pedagang. Itu bukti bahwa Islam disebarkan dengan cinta dan kesantunan,” ujarnya.
"Jujur, saya hanya belajar dari pengalaman. Tidak pantas menerima sambutan luar biasa dari masyarakat Indonesia. Masya Allah, setiap saya berjalan banyak yang tahu siapa saya. Hanya melalui ikatan Islam, banyak yang bisa mengenal saya," ucapnya.
Baca:
Zakir Naik Akan Beri Kuliah Umum Selama 4 Jam di UMY
Dalam ceramahnya, Zakir menyampaikan saran. "Sebagai agama yang damai, alhamdulillah, Islam tidak pernah memaksa siapa pun. Sebagai bukti, lebih dari 80 persen populasi India adalah nonmuslim. Padahal Islam sempat menguasai India selama seribu tahun. Bukankah mudah sebenarnya memaksa semua populasi India memeluk Islam? Namun nyatanya tidak terjadi," ucapnya.
Indonesia dan Malaysia, menurut dia, memegang peranan penting bagi Islam di dunia. Kedua negara tersebut memiliki populasi muslim terbesar, tapi dalam sejarah tidak pernah ada pasukan Islam yang menduduki. Karena itu, kata dia, apabila Islam dianggap bernapaskan kekerasan, itu merupakan pandangan yang salah.
AGHNIADI | ELIK S.