TEMPO.CO, Lumajang – Banjir menggenangi lebih dari 300 rumah di Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin, 3 April 2017. Banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul Kali Jatiroto setelah hujan deras melanda wilayah itu sejak Minggu malam, 2 April 2017.
”Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini,” kata pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Lumajang, Agus, kepada Tempo, Senin, 3 April 2017.
Berita lain: Suap Andi Narogong di Kasus E-KTP, KPK Periksa Pejabat Kemdagri
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, ada tiga titik tanggul yang jebol dengan panjang kurang-lebih 30 meter. Jebolnya tanggul Kali Jatiroto itu telah mengakibatkan genangan air di perkebunan tebu milik PG Jatiroto hingga menggenangi ratusan rumah di Desa Sidorejo. Masuknya air ke permukiman di Dusun Wungurejo itu terjadi pada Senin dinihari akibat meluapnya sungai di desa setempat.
Air juga menggenangi jalan setempat dan lapangan dusun setempat hingga setinggi 1 meter. Seluruh potensi yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang dikerahkan untuk menanggulangi banjir itu.
BPBD Lumajang juga menempatkan perahu karet di lokasi banjir yang ketinggian airnya mencapai 1 meter. Upaya evakuasi juga dilakukan terhadap seorang warga yang sakit ke Puskemas Sumbersari. Selain itu, unit tangki air bersih BPBD Lumajang diterjunkan di lokasi banjir. Bupati Lumajang As’at Malik mendatangi lokasi kebanjiran, Senin pagi.
Sejumlah makanan siap saji dibagikan kepada warga yang terkena dampak banjir. Info terakhir yang diperoleh menyebutkan sebanyak 343 rumah atau 1.372 orang terkena dampak bencana banjir itu.
Hingga berita ini ditulis, air yang menggenangi desa masih belum surut. Pihak BPBD Lumajang terus memantau lokasi banjir. Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Paryono mengatakan sejumlah personel masih terus disiagakan di lokasi banjir.
”Untuk mengantisipasi banjir susulan jiwa sewaktu-waktu hujan deras kembali turun,” kata Paryono. Dia juga mengimbau warga agar selalu waspada ketika terjadi hujan deras. Dia mengatakan pihak pengairan saat ini juga tengah meninjau tanggul jebol. “Masuk wilayah Balai Sungai Brantas.”
DAVID PRIYASIDHARTA