TEMPO.CO, Ponorogo - Tim Basarnas berhasil mengevakuasi dua dari 28 korban yang dinyatakan hilang tertimbun material longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, setelah dilakukan penggalian menggunakan sejumlah alat berat, Minggu, 2 April 2017.
"Sementara ini ada dua korban ditemukan di zona C yang ada di kawasan terdampak longsor bagian bawah," kata Kepala Kepolisian Resor Ponorogo Ajun Komisaris Besar Suryo Sudarmadi saat dikonfirmasi di sela proses evakuasi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Minggu, 2 April.
Baca: Evakuasi Longsor Ponorogo, Seribuan Petugas Diterjunkan
Sebelumnya, Kapolres AKB Suryo sempat menyebut tiga korban yang sudah berhasil dievakuasi. Satu korban yang dimaksud itu ditemukan di zona A, area terdampak longsor bagian atas. Namun ia menyatakan informasi ketiga tersebut masih akan diklarifikasi ulang karena belum disertai identitas pasti dan belum terklarifikasi pihak Basarnas, yang menjadi koordinator pencarian korban hilang.
"Informasi yang menyebut sudah ada temuan satu korban di zona A tidak benar," kata Yoni Fahriza, anggota Basarnas Pos SAR Trenggalek yang juga koordinator proses pencarian di zona A.
Saat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa datang meninjau lokasi bencana dan membesuk korban tanah longsor di posko penanggulangan bencana di Dusun Tangkil, Desa Banaran, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah memastikan dua korban yang telah terevakuasi dan teridentifikasi.
"Untuk korban hilang yang telah dievakuasi dan teridentifikasi, Kemensos bisa langsung memberikan santunan pada pihak keluarga atau ahli warisnya, karena itu menjadi ranah kami," kata Khofifah setelah bertemu dan memberikan simbolis santunan kepada keluarga korban.
Baca: Menteri Khofifah Usulkan Relokasi Korban Longsor Ponorogo
Dua korban hilang yang telah berhasil ditemukan itu adalah Katemi, 70 tahun, dan Iwan Danang Suwandi alias Wawan, 27 tahun. Kedua korban tersebut adalah satu keluarga, nenek dan cucu. Saat kejadian, keduanya yang masih di dalam rumah, tak sempat menyelamatkan diri.
"Jenazah langsung dievakuasi ke posko DVI (disaster victim identification) di atas," kata komandan Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek, Asnawi.
Saat ini tim gabungan dibantu enam unit alat berat jenis ekskavator yang masih terus melakukan pencarian terhadap 26 korban yang masih hilang tertimbun longsor.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan besarnya volume longsoran yang mencapai ketebalan hingga 14 meter menjadi kendala serius dalam proses evakuasi. Menurut dia, itulah yang membuat proses pencarian korban butuh waktu lama.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi tim gabungan pada Sabtu malam, 1 April 2017, hingga Minggu dinihari, 2 April, proses pencarian korban menggunakan alat berat dikonsentrasikan di tiga zona inti yang diperkirakan menjadi area posisi korban saat tertimbun jutaan kubik material longsor.
ANTARA