TEMPO.CO, Magelang - Wakil Kepala SMA Taruna Nusantara Cecep Iskandar tidak menyangka terbunuhnya seorang siswanya bernama Krisna Wahyu Nurachmad dilakukan oleh teman seasramanya.
“Kami merasa shock dan berduka, dengan adanya peristiwa ini kami merasa kecolongan,” kata Cecep kepada Tempo yang menemuinya di pos pengamanan SMA Taruna Nusantara, Sabtu, 1 April 2017.
Baca: Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara dan Kesaksian Kasir Toko
Krisna ditemukan tidak bernyawa oleh seorang pamong pada pukul 03.30 WIB di kamar 2-B Graha 17. Cecep mendapat laporan dari seorang siswa pada pukul 04.45 WIB. Dia mengaku, rutinitasnya sejak pukul 04.30 biasanya membangunkan siswa di asrama. Mengetahui hal tersebut, dia bergegas menuju lokasi pembunuhan. “Awalnya kami berpikir pembunuhan tersebut dilakukan oleh orang luar,” katanya.
Simak juga:Siswa SMA Taruna Dibunuh, Polisi: Tersangka Pelaku Teman Sebarak
Menurut Cecep, pimpinan SMA Taruna Nusantara yang berlokasi di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, itu mengadakan apel luar biasa yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah.
Apel tersebut secara khusus meminta kepada siswa SMA Taruna Nusantara agar tetap tenang di dalam lingkungan sekolah. Di antaranya dengan tidak mudah menerima informasi yang masih simpang siur di luar. “Aktivitas belajar di kelas dimulai pukul 09.30-13.45 seperti biasanya. Kalau tidak diisi kegiatan khawatir akan memberikan kesedihan pada siswa,” katanya.
Selain itu, memasuki malam hari, sekolah mengadakan kegiatan spiritual seperti doa dan zikir bersama dilanjutkan persemayaman dan mengantarkan jenazah yang dikuburkan di Permakaman Giriloyo.
BETHRIQ KINDY ARRAZY